Senin, 10 Maret 2014

Menculik Lia

Ini cerita tentang malam minggu kemarin, seperti yang telah dijadwalkan teman teman kamar sastra melaksanakan program mingguan kami, yaitu malam minggu puisi, salah satu sastrawan senior di kotaku sudah hadir malam itu, dan acarapun dimulai, satu persatu dari kami naik ke stage untuk membacakan puisi, sebagai pemanasan akupun naik dan membacakan, Diponegoro, karya Khairil Anwar, salah satu puisi favoritku.

Tak lama kemudian  fitrah memanggilku, ternyata salah satu anggota komunitas kami yang cantik, seperti gadis korea  minta dijemput, dia sudah tidak bisa lagi keluar kalau sudah lewat dari jam Sembilan malam, sebenarnya secara teknis bukan dijemput namanya, karena dia keluar menggunakan motornya sendiri, hanya saja dia butuh alasan supaya bisa keluar malam itu, dia juga ingin menikmati malam minggu puisi bersama teman teman yang lain.

Dan akhirnya aku dan Fitrah berangkat juga ke rumah Lia, sesampainya di depan rumah Lia, fitrah pun mengirim pesan lewat smartphonenya kalau kami sudah di depan rumahnya, Lia menyuruh kami untuk memanggilnya di depan pagar, kami saling tunjuk untuk memamggil Lia, aku grogi untuk memanggilnya di depan pagar, akhirnya Fitrah bersedia memanggilnya, dengan suara sedikit ditekan Fitrah memanggil nama Lia, setelah itu duduk lagi di sampingku, pikirku dalam hati ini seperti kita lagi mau menculik seseorang saja, sedikit langkah ragu aku mendekati pagar dan berteriak memanggil namanya, tapi belum ada jawaban juga, bagaimana ini ???. Tak lama kemudian akhirnya dia keluar juga, dengan sepeda motornya, dia menyalakan motornya dengan stater kaki, perkasa sekali kamu, kataku memuji, lalu kami berangkat menuju tempat kami melaksanakan event, kulihat dia mengendarai motornya dengan lepas tangan dua dari stir motornya, waktu memperbaiki jilbabnya , perkasa betul itu cewek, kataku pada Fitrah, fitrah hanya tertawa, karena kubilang kalau Lia juga sebenarnya jago angkat lemari.

Sesampainya di lokasi kami langsung membaur dengan yang lain, aku sempat membacakan beberapa puisi lagi, dan ada satu puisi buat Lia, kami sempat berpoto berdua, katanya biar poto poto yang ada di handphoneku isinya bukan Cuma gambar gambar cewek seksi saja. Malam minggu itu lebih seru dari sebelumnya, dengan lebih banyak puisi, lebih banyak seniman. Malam minggu berikutnya siapa lagi yang akan kami culik yah ???


5 komentar:

  1. Luar biasa :D
    Culik juga kaa deh :D
    "Sepertinya ada kesan tersendiri dari ceritanya" haha

    BalasHapus
  2. Hahahaha malam minggu berikutnya kamu yang aku culik.

    BalasHapus
  3. HAHAHAHAHAHHAHAHAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus