Ini cerita kira kira bermula lima
bulan yang lalu, waktu itu saya yang pengangguran ini dipaksa mamak ikut ujian
CPNS di kampung halamannya, eh tidak kampung halaman kami maksudnya, tepatnya
di Kab. Buton Utara, Prov. Sulawesi Tenggara. ( tapi saya tetap anak Maros nah
). Mungkin mamak sama bapak sudah bosanmi liatka bangun tidur, tidur lagi, makan,
baru kelayapan, tengah malam baru pulang,kadang juga tidak pulang, dan ndak
jarang minta uang, alasan beli pulsa,
padahal mau beli rokok ternyata.
Akhirnya saya juga kasihan sama
mamak dan bapak, saya juga ndak enak kalau harus bergantung terus sama mereka,
apalagi usiaku sudah tidak bisami dibilang muda, biar mamo mukaku masih selalu
kelihatan muda. Akhirnya saya terima itu perintahnya mamak untuk pergi daftar
CPNS disana, ini perasaan ndak tau apami namanya, campur adukmi, ada rasa exciting
nda tauka apa bahasa Indonesiana , campur takut ( kebanyakan takut jauh sama
cewek andalanku ) sama sisanya itu perasaan perasaan yang belum kukasih nama.
Setelah lama tarik ulur kepastian,
akhirnya semua sudah jelas, bisa dipastikan saya 90persen akan berangkat,
bisami kuprediksikan kalo disana bakalan KAPPU (ada penjelasanna dibawah ). Jadi
tiga minggu sebelum hari keberangkatan, latihan memangma merasakan Kekappuan
yang mendalam. Saya Cuma tinggal di
rumah, ndak keluar keluar, ndak bergaul, sampai sampai kulupami namana teman
temanku, namanaji cewek andalanku yang kuingat, sebut saja namanya Astuti. Tapi
sepertinya harus ada sesuatu yang bisa sedikit jadi obat Kappu, akhirnya saya
minta sama Mamak dibelikan Laptop, kalo ndak dibelikan tidak mauja pergi, dan
biarma jadi gembel saja di Maros.
Akhirnya proposalku di setujui sama
mamak, cihuuiiii saya dibelikan Laptop . hari itu hari sabtu jam sepuluh pagi
saya masih tidur, tiba tiba ada telpon masuk, saya terbangun dengan pandangan
yang masih kabur, kupandangi layar
Henponku dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkatsingkatnya, ternyata itu
telpon dari mamak.
Mamak bilang “Nak, kau pergimi
ambil Laptopmu disini, di MTC ( pusat penjualan barang elektronik di Makassar )
karena habis ini mamak mau pergi Massolo’ ( kondangan ) “
Tanpa mandi cuci muka dan gosok
gigi, saya buru buru berangkat, saya pinjam motornya adek saya, karena motor
saya tidak bisa interlokal, khusus wilayah Maros dan sekitarnaji. Tapi sebelum
ke Makassar saya jadi paranoid, bahaya bawa barang barang begitu naik motor,
rawan perampokan. Akhirnya saya ndak mau pergi sendiri, saya minta ditemani
sama teman saya, saya sengaja pilih teman yang bodinya besar seperti petinju,
supaya orang orang jahat harus berpikir 21 kali kalo mau jahat sama saya,
maklum bodi saya kurus kering, muka juga ndak sangar sangar amatji, Cuma buat
kasih takut takut tikusji.
Singkat cerita saya dan temanku
tadi sebut saja namanya Sadham, sampai di tempat tujuan, tanpa basa basi kucari
tempatnya mamak beli Laptop, akhirnya ketemu juga, tapi ternyata laptopnya
belum bisa kubawa, harus tunggu selesai di Install dulu, jadi untuk mengisi
waktu, kami jalan jalan dulu keluar cari angin sambil menikmati beberapa batang
rokok. Kamipun jongkok di bawa jembatan penyebrangan dengan santai, kepalaku
suka sakit kalau habis mengisap rokok pertamaku di hari itu, tiba tiba dating seorang
satpam, dia menegur kami, katanya kami dilarang jongkok, mungkin dia curiga
kalau kami berdua sedang mengintip celana dalam cewek cewek atau ibu ibu
penumpang pete pete yang lewat. Ada ada saja kecurigaanmu pak, akhirnya kami
pergi dan sadham berkata padaku.
“lebih enak mentong kalo di
kampungta’ sendiri, biar jungkir jungkir ndak ada yang larang”
Setelah itu kamipun menjemput
laptop itu dan bergegas pulang ke Maros dengan perasaan tidak sabar mau main
game di laptop ini, karena memang tujuanku minta laptop untuk main gameji,
hahaha.
Akhirnya sampai juga pada hari
dimana saya harus pergi meninggalkan kota tempatku tumbuh besar, dengan semua
yang berharga dihidupku, sedih, berat juga sebenarna, tapi maumi diapa ini demi
masa depankuji bedeng, sebelum berangkat kusempatkanki dulu ketemu sama teman
teman, salaman dan mengucapkan selamat tinggal cikak !
Ternyata mamak juga ikut kesana, sekalian ketemu nenek dan bawa
barang dagangan, mamakku memang hebat, dia bisniswati (pebisnis ) sekaligus
pegawai negeri sipil. Kami diantar bapakku yang waktu muda cakep sekali, sampai tua juga masih
cakep, saya iri sebenarna. Kami diantar pake mobil dinas dari kantor pengadilan
negeri, tempat dimana bapak mengabdikan
hidupnya, dan digaji oleh Negara.
Kamipun sampai di bandara, lalu
bapak dan mamak melakukan registrasi, entah apa namana itu, boarding sama check
in, itumi kapang. Dan sesuatu yang spesialpun terjadi disitu, saya ketemu
dengan gadis impianku tadi, sebut saja namanya Astuti, kami memang sengaja janjian
untuk ketemu sebelum saya berangkat, dan disana dia memberi sebuah kado,
katanya kado ultahku, yg sudah lama lewat, tapi baru ada kesempatan kasihka,
saya juga kasih dia boneka monyetku, Kliwon namana, saya berpesan supaya Kliwon
dijaga dan dirawat, jangan lupa dikasih makan dan dikasih mandi. Setelah itu
dia ketemu sama mamak sama bapak, senangku liatki, akrab sekali hhhmmm, dalam
hatiku bilang “ mak lamrakan dia dulueee mak” hahaha.
Kamipun berpisah disitu , sedihna
kurasa, harus berpisah jauh dan lama sama dia, ini kayak adegan filmna Ada apa
dengan Cinta, waktu Rangga mau berangkat ke Amerika, baru disusul sama Cinta,
hmmm mau kurasa cium keningnya tapi, banyak orang hahaha, lagian dia juga
pacarna orang nda bolehka macam macam tawwa.
Setelah itu saya dan mamak
berangkat juga ke Kendari, hmmm perasaanku dumba’ dumba’ tidak karuanmi,
menyambut hal baru dalam hidupku.
Jam 4 sore kami sampai bandara
Haluoleo Kendari, dan kami berangkat menuju rumahnya tanteku, adeknya mamak,
sekalian ketemu adekku yang cewek, dia juga tinggal sama tanteku di kendari,
pas tiba di rumahnya tante, kubongkar semua barangku, saya baru sadar ternyata
kulupa bawa berkasku buat melamar CPNS, wadadah dumba’ dumba’ betulanma ini,
mamak bisa marah marah setengah jiwa kalo begini, jauh jauh ke kendari, tapi
berkas yang paling penting ndak kubawa, matemija kataku sambil menepuk jidat.
Keesokan harinya berkasku tiba,
bapak dengan sigap mengirim berkasku lewat jasa pengiriman, masalah teratasi
pemirsa, dan mamak ndak marah marah lagi sekarang. Kamipun melanjutkan
perjalanan ke tempat tujuan besoknya. Tiga jam diatas laut akhirnya kamipun
sampai di kampung tempatku lahir, ditambah setengah jam naik kendaraan umum dari
pelabuhan kami sampai juga di rumah nenek.
Hari disana kulewati, dengan 70
persen kappu dan sisanya having fun, teman akrabku dua orangji, selain sepupu
sepupuku disana, kalau lagi kappu sekalimi, saya pergi ke pantai bawa tenda
lalu berkemah, atau pergi ke kebun panen jambu mente hasilnya buat beli rokok,
utang rokok di warungnya tante sudah menumpuk, sementara kiriman tidak pasti
kapan datangnya.
Akhirnya tiba hari yang ditunggu tunggu, hari dimana sepertika
kurasa anak SMA lagi, bangun pagi pagi, mandi, lalu berangkat dengan modal
Pensil, penghapus, dan mistar. Hari ujian kuhadapi dengan tenang, kujalani
ujian dengan elegan, tanpa contekan juga tanpa kerjasama dengan peserta yang
lain, kuandalkanji diriku sendiri, dan semua teratasi, kecuali sepuluh soal,
tidak sempat kujawab karena waktu ndak memadai.
Dan akhirnya hari yang paling
mendebarkanpun tiba, setelah ditunda hampir dua bulan akhirnya pengumuman
keluar juga, dan hasilnya, Alhamdulillah, masih dikasihka kesempatan untuk
berusaha lagi, dan hari itu juga disuruhka pulang, kebetulan bapak lagi ada di
kendari, jadi sekalian pulang sama sama besoknya, senang sekali kurasa, lamama’
rindu sama Maros dan orang orang di dalamnya.
Siang itu juga kuberangkat dari
pelabuhan Buton utara menuju pelabuhan Kendari, tiga jam lebih diatas kapal,
paranoidka kurasa lama lama diatas laut, tapi akhirnya sampai juga. Nabilang bapak
lewat telpon, naik taksimako saja karena ndak ada petepete lewat depan rumah. (
rumahna tante ). Keluar dari pelabuhan saya jalan kaki cari taksi, dengan tas
carrier di punggung, dan daypack di dada, jalan sendiri sambil mengisap rokok,
seperti kurasa film action di TV jalan sendiri, tapi kenapa orang orang yg
lewat atau yg kulewati natatap semuaka, ada mungkin yang Aneh sama diriku, dan
ternyata akhirnya kutauki kenapa, ternyata orang orang nakiraka bule backpacker
yg lewat hahaha, dan besoknya saya sama berangkat dari Bandara Kendari menuju
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, di Maros.
Saya tiba dengan selamat sentosa dan akhirnya kembali
seperti dulu lagi, pengangguran yang kerjanya bangun tidur tidur lagi.