Rabu, 12 Maret 2014

Kalah Lagi

Kalian tahu hal paling menyakitkan kedua setelah ditinggal kekasih ??? ya, tentu saja ketika tim sepakbola favorit kita kalah, seperti yang sedang aku rasakan saat ini, tim sepak bola favoritku, Manchester City kalah dan harus tersingkir dari ajang  UEFA Champions League, saking sedihnya rasanya mau salto salto tiga putaran, apalagi aku sudah belabelain begadang untuk menyaksikannya secara langsung.  Sebenarnya permainan Manchester City cukup atraktif dan terkesan Agresif, tapi aku tak tahu apa yang membuat harus kalah dari Tim Lawan, tapi beberapa kali aku melihat wasit salah dalam menyikapi moment moment krusial yang terjadi di lapangan, ini pandanganku secara pribadi sih, saking kecewa dan jengkelnya sama wasit yang memimpin pertandingan dini hari ini, rasanya aku mau masuk ke televisi, terus kutonjok wajahnya tepat diaantara hidung dan mulut, lalu berkata “itu yang kodapat kalau begitu caramu pimpin pertandingan di liga Indonesia, untung yang kopimpin itu Liga Champions Eropa” tapi penonton memang selalu lebih jago dari wasit dan pemain, yang taunya hanya mengkritik.

Hal yang tidak kalah menyedihkan, waktu Manchester City kalah pada Leg pertama Babak 16 besar Liga Champions dari Barcelona, sore harinya tak sengaja aku bertemu mantan, hal yang bikin sedih itu waktu ketemu dia, dia lagi pakai jersey Barcelona, tim yang mengalahkan tim favoritku dini hari tadi, dan jangan jangan jersey itu dibelikan pacarnya, dan subuhnya mereka nonton berdua dengan mesra, menikmati gol gol yang diciptakan pemain pemain Barcelona ke gawang Joe Hart dengan sorak soray bergembira, sedangkan aku yang berada di sisi berbeda, meringis, hati serasa teriris, oleh gitaris yang puitis romantis dan berwajah bengis.


Tapi kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, aku yakin suatu saat kita akan mencapai puncak dari kejuaraan itu, katanya bola itu bundar, iya memang bundar, kalau segi empat itu kotak amal namanya. Setidaknya mereka sudah memperlihatkan, semangat untuk berjuang, dan itu patut di apresiasi, aku yakin lain kali kita pasti menang, Come on city !!!





Selasa, 11 Maret 2014

Rokok Daur Ulang ( Krisis Ekonomi Pribadi )

Akhir akhir ini saya merasa mulai ketergantungan sama yang namanya rokok, saking ketergantungannya sampai sampai, hidup saya rasanya hampa kalau bangun tidur tidak ada rokok yang menemani secangkir kopiku dipagi hari. Tapi harga rokok akhir akhir ini juga semakin tinggi, seiring meningkatnya intensitas kerinduanku pada benda itu, apalagi saya ini hanya seorang pengangguran, tak ada penghasilan, kehidupan semakin berat saja, dan hidupku semakin hampa saja rasanya.
Tapi saya tak kehabisan akal, saya punya cara tersendiri dalam menghadapi krisis ini, kalau rejeki lagi seret, saya biasa mendaur ulang rokok yang saya hisap, tapi khusus rokok kretek saja, karena hanya rokok kretek yang bisa didaur ulang. Biasanya kalau tengah malam, rokok sudah habis, dana mines, dan hasrat untuk menikmati rokok mulai meningkat dan mencapai klimaksnya, saya meraih puntung puntung rokok sisa hari ini, dan kertas berlapis aluminium pada kemasan rokok mild, dengan terlebih dahulu melepaskan aluminium dari kertas rokok itu, dan kutaburkan tembakau dari sisa rokok hari ini, kemudian aku gulung, dan siap untuk kunikmati kembali.

Miris memang keadaan ini, tapi aku suka, ini melatih kreatifitasku menghadapi krisis ekonomi pribadiku, melatih kesabaran dan rasa Syukur. Nikmat sekali menikmati buah kerja keras sendiri, karena untuk merangkainya kembali jadi sebatang rokok utuh dari sisa sisa puntung adalah bukan perkara mudah. Jadi kalau kalian penasaran, silahkan coba dan rasakan sendiri, but Caution, adegan ini di peragakan oleh profesional, don’t try this at home. hahaha


                             



Senin, 10 Maret 2014

Ada surga Di Indonesia

Hari minggu kemarin seru sekali, hari dimana saya betul betul sadar kalau ternyata kita hidup di tengah tengah keindahan dunia, dan saya sadar betul akan kebesaran Allah SWT. Ceritanya begini,  Hari itu aku, oteng dan sepupunya yang bernama Nisa janjian untuk hunting tempat pemotretan yang bagus, sekalian jalan jalan mengisi hari minggu kami yang kosong. Malam minggunya kami bertemu di cafĂ© tempatku dan teman teman komunitas kamar sastra melaksanakan event malam minggu puisi, aku sempat membacakan beberapa puisi, dua puisi khairil anwar, dan dua puisi yang terpaksa kuciptakan sendiri, aku juga sempat stand up comedy, karena sebelumnya aku janji untuk tampil stand up comedy, kalau temanku Abo’ Muhammad naik duluan.
Kami bertemu di tempat itu dan janjian untuk bertemu besoknya. Keesokan harinya aku bangun agak telat dari waktu yang telah kami jadwalkan, aku chek telepon genggamku, ternyata oteng belum menghubungiku, ternyata dia juga terlambat hahaha, tak lama kemudian telepon genggamku bordering dan itu dari oteng, aku masih punya waktu untuk mandi dan mempersiapkan perlengkapanku, hamper sejam setelahnya oteng  dan Nisa datang ke rumahku dan kamipun berangkat, tapi sebelumnya kami menuju pasar untuk membeli topi untuk dipakai oteng dalam sesi pemotretan hari ini.

Destinasi pertama kami yaitu lapangan golf Tonasa kabupaten pangkep, saat kami tiba cuaca cukup cerah, sinar matahari cukup cerah dan menyengat, aku sudah terbiasa dengan hal itu, aku ini anak Pramuka, sudah biasa berpanaspanasan, berkeringat dibawah terik matahari, hhmm seksi sekali. Sesampainya disana kami meminta izin kepada penjaga untuk bisa mengambil gambar di tempat itu,        tapi ternyata, tak semudah itu, kami harus melewati sedikit birokrasi yang tidak rumit rumit amat, kami harus menyewa paling tidak sepaket stik golf beserta bolanya untuk bebas berkeliaran di sekitar lapangan golf tersebut. Setelah  melewati sedikit tawar menawar, urusan birokrasipun selesai kami bisa segera memulai pemotretan hari ini, tentu saja bukan saya modelnya, saya tidak proporsional untuk jadi model, wajahku tidak fotogenik sama sekali, kalau fotogenit iya.

Pemandangan di tepat itu indah sekali, lapangan hijau yang luas, dengan pepohonan yang rindang, dan bentangan karst yang megah, sungguh luar biasa indahnya dunia, indahnya Negara ini dan saya fikir kita beruntung menjadi orang Indonesia, dengan alamnya yang begitu indah.

Setelah selesai pemotrtan gambar dan sedikit pengambilan video disana, kami berangkat ke kota pangkajene, di rumah keluarga Oteng dan Nisa, untuk beristirahat dan makan siang, cuaca panas juga sepertinya menyebabkan kami sedikit kelaparan. Disana kami dijamu dengan ramah oleh tuan rumah, disana kami makan siang dan sedikit berbincang bincang, ternyata salah satu sepupu Oteng yang tinggal di rumah itu juga adalah seorang fotografer, dia kenal banyak talent di kotanya, maka Oteng meminta sepupunya tersebut untuk memanggil para talent tersebut untuk ikut sesi pemotretan selanjutnya yang akan kami lanjutkan di Rammang rammang di Maros, satu persatu talent dia telepon, tapi epertinya banyak yang sibuk, akhirnya ada juga yang bersedia untuk ikut dalam sesi pemotretan selanjutnya, dan satu orang fotografer  lagi yang sepertinya sudah punya cukup banyak pengalaman.

Kamipun siap menuju destinasi selanjutnya, kami tiba di dusun Rammang rammang kira kira pukul 4.00, kami mengendarai perahu dan menyusuri sungai yang ada disana, dan disinilah saya melihat  sebuah pemandangan yang menakjubkan, saya sudah seringa ke tempat itu, tapi baru kali ini saya ke tempat itu dengan perahu, biasanya saya hanya lewat darat saja, ternyata menuju tempat itu dengan perahu jauh lebih menakjubkan, gugusan batuan karst menjulang di bantaran sungai, dan pohon pohon yang entah apa namanya memagari pinggiran sungai, saya merasa betul betul takjub, saya merasa seperti bukan berada di Indonesia, Bukan Maros, saya hampir tak percaya kalau saya sedang berada di suatu daerah di kotaku sendiri. Dari atas perahu sesekali aku teriakkan kalimat “ Ini surga, Ini Indonesia “ tak ada alasan untuk tidak bersyukur  menjadi orang Indonesia,negeri ini seperti surga, kita harus menjaganya.

Sesampainya di tempat tujuan, sesi pemotretan keduapun dimulai, kali ini Oteng tidak sendiri, dia ditemani seorang talent cantik, dan konsep pemotretan sore ini adalah couple, mereka berpose dengan mesra, aku tahu kalau sebenarnya Oteng grogi harus berpose seperti itu dengan seorang gadis, sepertinya dia canggung, mungkin kalau aku di posisinya juga akan seperti itu, hahaha. Setelah beberapa  kali jepret, gadis itu pun mengganti dressnya, kali ini dengan dress yang tanpa lengan, waduh ini bisa menggoda imanku kataku dalam hati, sesekali mengangkat lengannya, wooww keteknya kelihatan, waduh aku hampir tergoda, ini tidak boleh kubiarkan aku harus memalingkan pandangan, tapi aku juga bersyukur, karena ternayata aku adalah laki laki normal.

Kulihat mereka berdua cukup serasi di poto, yang satu mirip Afghan, yang satu mirip Maudy Ayunda, hahaha, kalau gadisnya poto dengan saya, justru konsep couplenya ndak dapet, kesannya jadi kayak poto rampok dengan korbannya lagi berpose, mukaku memang sedikit sangar, hahaha.


Setelah senja tiba kamipun pulang, dan hari itu aku merasa senang bertemu dengan orang orang hebat, dan hari itu juga saya tahu kalau ternyata surga itu ada di sekitar kita, kita hanya harus menjaga dan melestarikannya, jadi lakukan sesuatu untuk mencegah Global Warming, dan jangan buang sampah sembarangan !!!

                                  
 




Menculik Lia

Ini cerita tentang malam minggu kemarin, seperti yang telah dijadwalkan teman teman kamar sastra melaksanakan program mingguan kami, yaitu malam minggu puisi, salah satu sastrawan senior di kotaku sudah hadir malam itu, dan acarapun dimulai, satu persatu dari kami naik ke stage untuk membacakan puisi, sebagai pemanasan akupun naik dan membacakan, Diponegoro, karya Khairil Anwar, salah satu puisi favoritku.

Tak lama kemudian  fitrah memanggilku, ternyata salah satu anggota komunitas kami yang cantik, seperti gadis korea  minta dijemput, dia sudah tidak bisa lagi keluar kalau sudah lewat dari jam Sembilan malam, sebenarnya secara teknis bukan dijemput namanya, karena dia keluar menggunakan motornya sendiri, hanya saja dia butuh alasan supaya bisa keluar malam itu, dia juga ingin menikmati malam minggu puisi bersama teman teman yang lain.

Dan akhirnya aku dan Fitrah berangkat juga ke rumah Lia, sesampainya di depan rumah Lia, fitrah pun mengirim pesan lewat smartphonenya kalau kami sudah di depan rumahnya, Lia menyuruh kami untuk memanggilnya di depan pagar, kami saling tunjuk untuk memamggil Lia, aku grogi untuk memanggilnya di depan pagar, akhirnya Fitrah bersedia memanggilnya, dengan suara sedikit ditekan Fitrah memanggil nama Lia, setelah itu duduk lagi di sampingku, pikirku dalam hati ini seperti kita lagi mau menculik seseorang saja, sedikit langkah ragu aku mendekati pagar dan berteriak memanggil namanya, tapi belum ada jawaban juga, bagaimana ini ???. Tak lama kemudian akhirnya dia keluar juga, dengan sepeda motornya, dia menyalakan motornya dengan stater kaki, perkasa sekali kamu, kataku memuji, lalu kami berangkat menuju tempat kami melaksanakan event, kulihat dia mengendarai motornya dengan lepas tangan dua dari stir motornya, waktu memperbaiki jilbabnya , perkasa betul itu cewek, kataku pada Fitrah, fitrah hanya tertawa, karena kubilang kalau Lia juga sebenarnya jago angkat lemari.

Sesampainya di lokasi kami langsung membaur dengan yang lain, aku sempat membacakan beberapa puisi lagi, dan ada satu puisi buat Lia, kami sempat berpoto berdua, katanya biar poto poto yang ada di handphoneku isinya bukan Cuma gambar gambar cewek seksi saja. Malam minggu itu lebih seru dari sebelumnya, dengan lebih banyak puisi, lebih banyak seniman. Malam minggu berikutnya siapa lagi yang akan kami culik yah ???


Jumat, 28 Februari 2014

Hari Paling Menyedihkan Dalam Hidupku

        Ditinggalkan orang yang kita sayang itu sangat menyedihkan, mungkin itulah yang kurasakan beberapa tahun yang lalu, aku pernah ditinggalkan oleh nenek tercinta, pernah juga kakek yang tercinta, tapi ditinggalkan oleh yang satu ini adalah yang  paling menyakitkan  buatku, dia adalah mantan pacar. Saya tidak tau persis apa namanya perasaan itu, mungkin kalau kita namakan patah hati, mungkin ini patah hati stadium akut namanya, makan tak enak, tidur tak nyenyak ,wajah tak sedap.
      Saya memang tidak ditinggal mati, tapi rasanya justru saya yang mau mati, kehidupan serasa tivi hitam putih, tak ada warna, tak ada rasa, tak ada gairah, dan tak ada rokok pula, sempurna sudah . malam pertama pasca diputuskan, dada rasanya sesak, tidak tau kenapa, jenggot mau lepas, bibir pecah pecah, kentutku yang biasanya besar jadinya tak terdengar, badan kejang kejang, saking galaunya, sampai sampai mata jadi basah, sebagai anak metal, harusnya aku malu pada diriku, tapi apa mau dikata, rocker juga manusia kata serieus band.  Waktu itu saya merasa manusia paling sedih sedunia, sambil bertanya dalam hati, kenapa mesti saya yang mengalaminya.
      Satu persatu teman teman datang menghibur, tapi tidak ada efeknya sama sekali, sampai akhirnya suatu hari, aku nonton di youtube acara pencarian bakat di korea selatan, pesertanya, seorang gelandangan, sepuluh tahun hidup di jalanan, kerjanya jadi pedagang asongan, dia orang yang ditinggalkan keluarga, akupun mulai berfikir, mungkin aku lagi sedih, tapi ternyata masih ada orang yang hidupnya masih lebih menyedihkan dari hidupku, tapi dia tetap bisa semangat, kenapa aku mesti sedih seperti ini, padahal kami sama sama makan nasi, sama sama minum air, bahkan aku bisa bahasa Indonesia sementara dia tidak bisa, berkaca dari situ, akhirnya kuputuskan untuk menyudahi kesedihan ini, aku harus semangat menjalai hidupku yang tetap sempurna tanpa siapa siapa. Dan seperti  Oteng bilang padaku, “mantan adalah Jodoh yang menyerah” saya butuh jodoh yang perkasa, yang tidak mudah menyerah, yang berjiwa petarung, kalau perlu saking berjiwa petarungnya, sampai sampai hobbynya sabung ayam, dan rokoknya rokok surya.
         Hari hari itu sudah lewat, dan ketika kalian sedih, ingatlah, masih ada orang lain yang hidupnya lebih menyedihkan dari diri kita, jadi kenapa masih meratapi kesedihan kita, pasang sepatumu dan mainkan gitarmu.

Saya Alam Anak Maros.

Selasa, 25 Februari 2014

Kalau saya jadi Presiden

      Sebentar lagi Indonesia akan memilih Presiden selanjutnya, dan para calon presiden sudah ambil ancang ancang buat melaju di pemilihan nanti, satu persatu sudah bermunculan dimana mana, di TV, Koran dan di social media juga, sekedar info saya sudah lama jadi kader partai golput, partai dimana orang orangnya tidak memilih siapa siapa, bukanji apa apa, saya memilih untuk tidak memilih siapa siapa, untuk jadi penguasa. Mereka datang dengan program dan janji janji mereka, dan kadang itu janji janji tinggal janji saja, ndak ada realisasi.

 Sebenarnya sempatka juga kepikiran mau jadi presiden, sekedar info sekarang cita citaku mau jadi ustadz, saya meu jadi presiden gara gara ngefans sama Bung Karno, Presiden pertama Indonesia, bahkan sudahma pikirkanki, kira kira kalau saya jadi presiden programku apa, apa yang harus kubikin supaya Indonesia sampai di puncak kejayaannya. Waktu itu kupikir, hal yang paling penting dan tiang utama dalam membangun sebuah Negara itu tidak lain dan tidak bukan melainkan generasi muda, nah saya berpikir kualitas pemuda yang harus saya perbaiki.

        Nah kalau saya yang jadi presiden, untuk membangun generasi muda yang berkualitas itu, harus membangun pendidikan yang berkualitas juga, jadi system pendidikan akan saya perbaiki, karena saya anak muda, saya tahu apa yang anak muda suka, saya mau bikin anak muda betah sekolah. Anak sekolah bebas gonrong, tapi yang boleh gonrong Cuma siswa yang nilainya 8 keatas, jadi semakin rendah nilainya, semakin pendek juga rambutnya, yang nilainya hancur sekali, gondolo' cillaki ( Botak Habis ), jadi ketahuan siapa siswa yang jenius siapa siswa yang beleng, siswa mana yang ndak mau rambutnya bebas dipanjangkan, itu bisa jadi motivasi buat para siswa supaya rajin belajar kan. Belum lagi di tiap sudut sekolah akan dijaga Polisi Militer, dan tiap yang kedapatan lompat pagar, hukumannya tembak di tempat, kira siapa yang berani bolos kalau seperti itu, terus guru guru sekolah nanti akan diseleksi, semuanya lepasan putri  Indonesia, para siswa bakalan lebih semangat belajarnya, bahkan biar lagi sakit pasti tetap akan ke sekolah mereka.

          Jadi mungkin itu yang akan saya lakukan kalau saya jadi presiden, jadi  tentukan pilihan anda dengan benar, hehehe     
      

Kentut

       By the way, kalo bicara soal kentut, siapa yang tidak kenal dengan hal yang satu ini, suara merdu dengan bau yang kadang biasa biasa saja, dan kadang juga mematikan. Setiap orang pasti pernah melakukannya, dan saya anggap itu manusiawi, sebagai anak muda yang tidak tampan tapi urakan, saya adalah anak muda atau cowok yang tidak masalah kalau harus kentut di depan umum.  Mungkin sebagian besar dari kalian akan menilai saya sebagai anak muda yang tidak sopan, yah… kalo kentut sembarangan itu termasuk tidak sopan, berarti saya memang tidak sopan, mungkin jorok yah saya memang anak muda jorok, tapi kusayangki semua, hehehe…
      Sebenarnya dibalik kejorokan itu, ada nilai nilai tertentu yang saya jaga, pasti kebanyakan orang malu kalau harus kentut di depan umum, khususnya perempuan, apalagi cewek cantik, buat saya pribadi, saya akan lebih malu kalau saya kentut sembunyi sembunyi, terus menyangkal kalau saya yang kentut, tapi akhirnya ketehuan, saya lebih memilih untuk jujur saya kentut dan berdiri tegap dan pasang muka bangga, padahal itu bukanji hal yang bisa dibanggakan sebenarnya. Dan saya lebih menghargai orang yang kentut terang terangan daripada yang kentutnya backstreet, tapi baunya bikin orang se-RT mabok laut padahal lagi di darat.
         Saya punya banyak cerita tentang kentut dalam kehidupan pribadi saya, sebagian mantan pacar saya sudah akrab dengan suara kentut saya yang menggelegar, waktu lagi PDKT saya memang sudah bilang kalau saya suka kentut sembarangan, mereka tahu soal itu, dan saya bangga dengan mereka, karena bisa menerima saya apa adanya. Dan sebenarnya saya mau punya pacar yang kentutnya besar dan tidak segan kentut kalau lagi pacaran, bayangkan saja kita lagi berduaan di taman bunga yang indah, dengan backsound lagu india, tiba tiba pacar kita yang cantik jelita tiba tiba kentut dengan suara yang besar, sungguh romantis bukan ? dan buat saya disitulah letak keseksian seorang gadis , tapi sampai sekarang saya belum dapat pacar yang seperti itu. Sebenarnya saya kenal seorang gadis yang katanya juga suka kentut sembarangan, tapi ndak tau kenapa, dia tidak mau kalau harus kentut die pan saya, mungkin dia takut kalau saya jatuh cinta sama dia, karena dia tidak mau pacaran sama saya.
          Pernah suatu hari waktu  saya masih SMP, waktu itu dikelas lagi ulangan harian, kelas tenang sekali, tanpa suara, hanya suara ayam dari luar kelas sesekali terdengar, tiba tiba terdengar suara merdu tapi besar, ternyata ada yang kentut,  tiba tiba kelas jadi gaduh, kami mulai saling menuduh, saya juga ikut menuduh teman yang lain, dan sampai akhirnya kelas tenang kembali,  dan pelakunya belum juga terungkap, mungkin ini akan jadi misteri sampai penamatan tiba, setelah kelas tenang kembali mungkin sekitar sepuluh menit kemudian, pak guru jalan pelan pelan mendatangi saya, dan pak guru tiba tiba bertanya sama saya.
“kau tadi yang kentut toh ?”
saya langsung menjawab. “iye pak !! saya yang kentut tadi”
pak gurupun tersenyum lalu kembali ke tempatnya.
           Saya memang yang kentut tadi, saya tidak malu mengakuinya sama guru, saya justru bangga, kupikir saya sudah melakukan hal yang benar, saya mengakui apa yang sudah saya lakukan,  saya tidak yakin kalau orang lain bisa melakukan itu, apalagi ini soal kentut . buat saya jujur  itu lebih baik dan lebih membuat  lega, seandainya saya tidak mengaku waktu pak guru bertanya tadi, pasti saya sudah kena hukuman pak guru.
Sekarang saking dekatnya hidup saya dengan kentut, saya pernah membuat puisi tentang kentut, hehehe mungkin aneh tapi yah begitulah saya, saya suka memikirkan apa yang tidak dipikirkan orang lain, itumi yang bikinka berbeda dengan cowok lain, jadi cewek cewek tentukan pilihan kalian sekarang, hahahaha.

Ini puisikueeee

        
Kentut 

tak terlihat tapi terasa
tak berwarna tapi memberi warna
tak berbentuk tapi mampu mengetuk
tak diharapkan tapi selalu datang

kau menjadi temanku
menemaniku menyambut pagi dalam hidupku
menyeruduk malam dengan kopi hitamku
menghiasi siangku dengan suaramu
menghiburku petangku suara lembutmu


Senin, 24 Februari 2014

Hari bersejarah ( Minta Rokok Bapak )

      Kemarin adalah hari bersejarah buat saya, ini betul betul  bersejarah, kemarin adalah hari pertama saya minta rokok sama bapak, mungkin kedengarannya sepele, tapi buat saya ini hal yang bersejarah, sebenarnya susah sekali buat mengaku sama bapak di rumah kalo saya itu sebenarnya merokok, selama ini memang saya sudah lama merokok, tapi  beberapa tahun ini saya merokoknya backstreet, biarpun sudah beberapa kali kepergok merokok.
        Kejadiannya kira kira jam setengah lima sore, aku yang baru bangun tiba tiba teringat kalau ternyata aku ada pertemuan dengan teman teman kamar sastra, tanpa basa basi dan tanpa sempat cuci muka apalagi gosok gigi, aku langsung beranjak dari kasurku, tapi ada sebuah kebiasaan yang ndak pernah hilang ketika baru bangun, aku selalu merindukan yang namanya kopi, cemilan dan rokok, tapi sudah tak ada waktu untuk mencari cemilan dan membuat secanteng kopi, rokokpun tidak ada walau sebatang, tak ada yang bisa menolong sepertinya, adikku yang biasanya tempat nebeng rokok juga tidak di rumah, padahal aku lagi butuh butuhnya sama rokok.
        Di ruang keluarga ada hal yang menarik perhatian pemirsa, ada kretek tergeletak tak berdaya dan menunggu untuk diselamatkan dengan segera, tapi sayangnya di samping kretek itu ada bapak yang lagi duduk santai menonton TV, ah… apa yang harus kulakukan, hamper sepuluh menit aku mondar mandir, bolak balik dapur, hal yang sudah jadi kebiasaanku kalau lagi mau minta atau bilang sesuatu sama bapak atau mamak.
        Gairah dan nafsu untuk menghisap sebatang kretek itupun kian tak terbendung lagi, apalagi itu salah satu merk rokok  kesukaanku, jantung berdetak kencang, seperti akan mengungkapkan perasaan pada gadis pujaan, kukumpulkan nyaliku, dan sekali lagi masuk ke dapur, menenggak segelas air putih, dan sedikit demi sedikit  kudekati bapak dan dengan terbata bata kubilang.
     “pak minta rokokta satu nah” sambil mengambil sebatang kretek punya bapak.
       Setelah mendapatkan apa yang kuinginkan, aku langsung keluar dengan wajah yang sumringah, sore ini aku memang sangat menginginkan benda kecil ini, memang kadang ada waktu waktu dimana rokok lebih kurindukan dibandingkan gadis pujaan hati. Ada pepatah yang sudah lama kudengar “ sesedih sedihnya film India, Lebih sedih lagi habis makan tidak merokok” itu yang teman temanku sering katakana, hahaha.
       Perasaanku sore itu lega sekali, akhirnya aku bisa memenuhi gairah merokokku sore itu, dan akhirnya mulai sore itu aku tidak perlu merokok backstreet lagi.

Terima kasih Pace !!!


Sabtu, 22 Februari 2014

PDKT Terpanjang Dalam Hidupku.

         Setiap Laki laki atau cowok pasti pernah akrab dengan namanya PDKT, yah proses pendekatan sama cewek gebetan, dan pastinya sang pelaku PDKT pasti selalu ingin terlihat sempurna dimata gebetannya, melakukan apa saja untuk menyenangkan hati gebetannya, dan sebagian itu dilakukan dengan kepalsuan, namanya juga cowok. Tapi saya punya cara tersendiri buat PDKT, saya tidak pernah suka dengan pura pura sempurna, malah justru keseringan menunjukkan kekurangan, kentut sembarangan, tidak mandi waktu ketemuan, dll, itu karena saya mau sang gebetan terima apa adanya.
         Saya punya banyak cerita tentang gebetan yang pernah saya dekati, banyak hal yang pernah saya lakukan untuk mendekati mereka, membuat puisi, membuat lagu, nyusul naik ke gunung, telepon tiap malam, nyanyikan lagu tiap mau tidur, dan banyak lagi, tapi tidak banyak juga proses PDKT yang saya jalani berakhir dengan kegagalan.
         Tapi diantara semua gebetan yang pernah saya punya, ada satu gebetan yang paling spesial, saya memang belum membuatkannya lagu, puisi atau kasih sesuatu yang spesial buat dia pandangi setiap hari, tapi yang membuat dia spesial adalah, dia adalah orang yang memakan durasi paling lama dalam sejarah PDKT dalam hidupku. Terhitung sejak pertama kali saya mulai suka sama dia, sekarang adalah tahun ketujuh saya menggebet dia, memang ada jeda diantaranya, karena saya sudah beberapa kali pernah punya pacar dalam kurun waktu tujuh tahun itu. tapi PDKT tetaplah PDKT dan tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar dalam dunia gebet menggebet.
         Sebenarnya kami pernah hampir berhasil menyepakati untuk meningkatkan status hubungan kami ( Jadian ), tapi waktu itu kami tidak berada dalam waktu yang tepat untuk itu, dan akhirnya dia memutuskan untuk tidak lagi memikirkan hal itu, sesuatu hal yang sampai sekarang masih kusesalkan, andainya waktu bisa diulang, tapi ini dunia nyata hal itu bukanlah hal yang mungkin terjadi.
          Hal yang membuatnya spesial adalah, selain dia memiliki keunikan yang tidak dimiliki perempuan lain, dia adalah alasan kenapa waktu kuliah saya memilih Jurusan Bahasa Inggris, karena waktu pertama kali kami dekat, waktu itu dia masih SMA, dia jago bahasa inggris sebagai anak SMA, waktu itu kami smsan pakai bahasa inggris, dia selalu menjawab pesanku dengan cepat, sedangkan saya harus merangkai kata dulu, terus translate kedalam bahasa Inggris, baru menjawab sms dari dia, nah karena itulah saya bertekad, saya tidak boleh kalah dari dia, dan masih banyak lagi kelebihan kelebihan lain yang dia miliki, dan secara fisik dia juga memiliki apa yang saya sukai, tapi dia selalu menganggap saya gombal setiap saya memujinya.
         Banyak hal yang mungkin berubah dalam kurun waktu tersebut, banyak hal telah terlewati, tapi apapun yang terjadi gebetan tetap gebetan, dan PDKT akan selamanya PDKT sebelum ada tindak lanjutnya. tapi satu yang pasti, dia adalah orang yang paling banyak menyita waktu dalam hidupku, dan itulah sebabnya dia spesial. dan ini adalah proses PDKT yang terpanjang dalam hidup saya.
           
       

Kamis, 20 Februari 2014

Dari Metallica, Nirvana, Sampai Jimmy Hendrix

Ini malam, malam jumat, saya begadang sendiri di ruang kerja, sambil menghisap beberapa batang rokok, yang semuanya hasil sumbangan orang, manikmati musik dari artis dan band Favoritku, sambil menangkap beberapa Inspirasi, awalnya mau putar lagunyaa Metallica ini band faoritku dari jaman SMP dulu, band inimi juga yang membentuk karakter bermusikku, tapi suasana tidak mendukung untuk putar lagu lagunya Metallica, kecuali lagu “Nothing else Matters” nya. Butuh sedikit peubahan suasana, saya coba coba dulu putar Kerispatih, memang bukan band sama genre favoritku, jadinya teringat sama seseorang terus lama lama bikin hati mirisji, segera kuganti playlistku.
Berikutnya Afghan menanti dengan tembangnya yang bertitel ” bukan cinta biasa”, memang bukan cinta biasa, saking ndak biasanyami itu, malah menjurusmi ini ke bagian bagian yang sensitive, sedikit lagi ada air yang mau keluar dari mataku, entah apa namanya itu, ah ndak nyaman dengan itu,  langsung kuganti saja, sekarang giliran Bad English yang akan menyanyikan “When I see you smile” nya, asik juga, romantis tawwa, tapi ingat dia lagi, Bon Jovi datang bawakan lagu “Always” makin mengingatkan saja sama orang yang sama.
Putar otak pilih pilih lagu yang pas, kembali ke Metallica dulu sejenak, mereka datang membawakan musik Instrumen mereka, Judulnya “Orion”, hmm pas sekali diputar malam malam, part solo bassnya keren, “Orion” pun habis, saya harus pilih pilih playlist lagi, kali ini harus selektif lagi.
Dan akhirnya Nirvana datang dengan tembang tembang akustik mereka, “where did you sleep last night” jadi pembuka, disusul dengan “lake of fire”, lalu “The man who should the world”, itu lagu David Bowie yang mereka cover, lalu “On a Plain”, dan terakhir “All Apologies” menjadi lagu perpisahanku dengan suara Parau Kurt Cobain malam ini.
Kurt memang tidak sehebat Joe Satriani dalam bermain gitar, tapi dia adalah salah satu musisi jenius yang pernah ada, dialah penemu musik alternatif, ketika dunia dikuasai band band glam rock, yang suara vokalisnya tinggi melengking dan biasanya memakai gincu di bibirnya. sebelum Musik alternatif datang, seakan akan orang ndak boleh jadi vokalis kalau suaranya ndak tinggi, tapu kurt datang merubah pakem itu.
Masih butuh sedikit teman lagi, Sang Maestro gitar, Jimmy Hendrix datang menghibur dengan Little “Wingn”ya, itu lagu terakhir untuk malam ini,  

Mala mini banyak artis artis tenar di ruang kerjaku, tapi inspirasi tak kunjung datang, malah yang datang bayangan wajah mantan, hmmm pigi tidur.


Eleanor Dan Bagulba

Tiap orang pasti punya benda benda kesayanganya masing masing, tidak terkecuali saya, saya juga punya benda kesayangan, yang pertama itu motor kedua itu Gitar, mereka punya kisahnya masing masing, saking kusayangnya itu barang barang, mereka saya kasih nama, motor kesayanganku namanya Eleanor, nda tau kenapa kukasih nama itu, gitarku namanya Bagulba, itu karena gitarku itu hitam manis, seperti mantan pacarku yang kukasih julukan yang sama.
Alasan kenapa Eleanor adalah benda kesayanganku adalah, karena dia sudah kurang lebih tujuh tahun ini antar antarka keliling keliling Maros sampai Makassar, antar pergi pacaran waktu masih punya pacar, pergi kuliah, dll. Dan ada hal spesial  dengan motorku itu, kalau dia lagi mogok, selama itu bukan kehabisan bensin, saya selalu punya cara untuk bikin dia bunyi kembali, saya hanya peerlu mengelus elus kepalanya, terus kasih satu kecupan, lalu bicara membujuknya, kadang kalau orang heran lihtaka bicara dengan motorku, kubilang saja, ini hubungan antara manusia dan mesin, haha kayak Transformer saja, tapi setelah itu dia akan aktif kembali.
Dan ada juga satu hal yang sudah jadi mitos kami berdua, kalau ada perempuan yang kubonceng pakai itu motor, terus tiba tiba dia mogok, berarti kami tidak jodoh, bahkan saya pernah mengalami kemogokan tersebut waktu mengantar  mantan pacar saya pulang, awalnya kupikir kisah kami akan selamanya, tapi akhirnya kandas juga, mungkin karena kemogokan tadi, hahaha Wallahu Alam.
Selanjutnya gitar kesayanganku, si bagulba, saya membelinya dengan harga murah dan  status secondhand, dengan keadaan tak layak dipakai manggung, kebetulan waktu itu Bandku masih aktif, awalnya kalau manggung saya malah pinjam gitar orang lain, dan dia kutitipkan sama orang lain. Tapi semua berubah, waktu saya iseng coba coba bongkar dan ngulik ngulik system elektroniknya, terus kucoba mencoloknya di Amplifier, ternyata dia punya suara yang menakjubkan, cocok sekali buat genre lagu yang biasa bandku mainkan, saking amazingnya suara gitar kesayanganku itu, sudah beberapa orang yang menawar untuk membelinya, tapi saya bertekad tidak akan menjualnya.
Saya pernah punya nazar, kalau nantinya saya punya pacar, akan saya pasang nama pacar saya itu di gitar kesayanganku itu, tapi sampai sekarang belum ada, jadi di gitarku itu masih tertulis nama mantan pacarku yang dulu, adakah yang mau memajang namanya di gitarku ??? who is next ???


Gonrong Dalam Hati.

Saya tidak pernahji  menyesal terlahir seperti ini, badan kurus, tinggi badan standar orang asia, kulit sawo matang, tapi agak cerah ukuran seorang cowok, tampang pas pasan, pernah ada cewek bilang skala satu sampai sepuluh, tampangku Cuma dapat enam, tapi lumayanmi itu, daripada dapat merah, hidungkuji saja yang banyak dapat pujian, nabilang orang mancung bedeng, tapi ndak pernahja merasa begitu, semua patut disyukuri.
Tapi ada hal yang dari dulu kuimpikan sekali, tapi sampai sekarang nda kesampeanpi, mau sekalika kurasa punya rambut gonrong, paling tidak sekali seumur hidup, sebenarna tidak adaji hal yang bisa bikinka iri sama cowok lain, kecuali sama cowok yang berhasil merebut Tri Astuti dari pelukanku yang hangat dan berkualitas ini. Tapi bukan itu yang mau kuceritakan disini, nantipi itu. ada hal lain lagi yang selama ini berhasil kasih irika sama cowok lain, itumi tadi, cowok yang punya rambut gonrong.
Menurutku rambut gonrong itu keren, apalagi saya orangnya bisa dibilang dekat sekali dengan namanya seni, seniman itu juga identik dengan  rambut gonrong,  kak Wawan Mattaliu dulu waktu masih Muda, pernah gonrong, sekarang juga sebenarnya masih mudaji tawwa, Om Lory Hendradjaya juga pernahji lama jadi orang gonrong, kanda Galau juga pernah, dan teman temanna yang lain juga begitu, keren semua waktu masih gonrong. Terlebih lagi saya ini juga pengemar music metal, bisa dibilang saya ini anak metal, kadang kalo nonton video band metal di Youtube, perasaan iri tidak bisami kubendung, saking irinyami itu kurasa, sampai sampai mauka kurasa gigit monitorku sambil menitikkan air mata.
Memang model rambutku juga sebenarnya agak ikal, mendekati geriting malah, waktu SMA kelas tiga saya dijuluki Griting Death, itu plesetan dari judul laguna Metallica yg judul aslinya itu Creeping Death, saking kliatan gertingnya rambutku, tapi Mamat, Drummernya bandku juga geriting, tapi sempat tonji tawwa gonrong, awalnya kuketawaiji model rambutnya, tapi waktu demi waktu seprei membuktikan kalau akhirnya dia berhasil bikinka jadi iri sama dia, belum lagi Charles, Lead Gitaris bandku berulang kali dia jadi orang gonrong.
Pernah sekali kucoba realisasikan mimpiku ini, kubiarkanmi rambutku yang berputar putar diatas kepalaku ini memanjang, tapi pas pulang ke rumah, mamak bilang sama saya.
“cukur cukurmi itu rambutmu, kayak mako kuliat gerombolan” 
gerombolan itu maksudnya tentara gerilyawan jaman pemberontakan DITII.
akhirnya karena yang bilang ini mamak maka wajib dilaksanakan, mannamamo dengan berat hati, lagian siapa yang berani melawan perintah mamak di rumah, selain dia salah satu tokoh dominan di rumah, tuhan juga menitipkan surga buatku di telapak kakinya,  saya anak metal yang merindukan surga soalnya.
Kulangkahkan kakiku, dan mengarahkan sepeda motorku yang dititipkan bapak untuk kupakai sebaik baiknya itu ke barber shop, bahasa gaulnya tukang cukur, lama mengantri akhirnya tibami giliranku untuk dipermak, tapi ah setengah hatika kurasa cukur rambutku, jadi cukurnya juga setengahmo, yang disamping dicukur gundul, sisakan yang tengah, ala ala rambut Mohawk anak Punk, temanku bilang saya seperti kuda, saya Cuma ketawa mendengar komennya temanku itu. Sampai di rumah mamak kaget melihat cukur baruku, dan seraya berkata.
“Cukur apamako itu kamu Alam ? ”
Sayapun spontan menjawab, “yang disamping ini buat mamak, yang di tengah ini buat saya” sambil menunjuk rambut yang sengaja kubiarkan tidak tercukur di tengah.
 Bertahun tahun mencoba tapi selalu gagal, akhirnya capekma juga mencoba, akhirnya kubiarkan rambut di kepalaku selalu tercukur, tapi tapi jauh di dalam hatiku saya ini gonrong. Jadi kalau ada temanku yang gonrong membanggakan kegonrongannya dihadapanku, aku bilang saja kalau saya ini juga sebenarnya gonrong, tapi saya ini gonrong dalam hatiji.


Rabu, 19 Februari 2014

Merantau ke Kampung sendiri


Ini cerita kira kira bermula lima bulan yang lalu, waktu itu saya yang pengangguran ini dipaksa mamak ikut ujian CPNS di kampung halamannya, eh tidak kampung halaman kami maksudnya, tepatnya di Kab. Buton Utara, Prov. Sulawesi Tenggara. ( tapi saya tetap anak Maros nah ). Mungkin mamak sama bapak sudah bosanmi liatka bangun tidur, tidur lagi, makan, baru kelayapan, tengah malam baru pulang,kadang juga tidak pulang, dan ndak jarang minta uang, alasan  beli pulsa, padahal mau beli rokok ternyata.
Akhirnya saya juga kasihan sama mamak dan bapak, saya juga ndak enak kalau harus bergantung terus sama mereka, apalagi usiaku sudah tidak bisami dibilang muda, biar mamo mukaku masih selalu kelihatan muda. Akhirnya saya terima itu perintahnya mamak untuk pergi daftar CPNS disana, ini perasaan ndak tau apami namanya, campur adukmi, ada rasa exciting nda tauka apa bahasa Indonesiana , campur takut ( kebanyakan takut jauh sama cewek andalanku ) sama sisanya itu perasaan perasaan yang belum kukasih nama.
Setelah lama tarik ulur kepastian, akhirnya semua sudah jelas, bisa dipastikan saya 90persen akan berangkat, bisami kuprediksikan kalo disana bakalan KAPPU (ada penjelasanna dibawah ). Jadi tiga minggu sebelum hari keberangkatan, latihan memangma merasakan Kekappuan yang mendalam. Saya  Cuma tinggal di rumah, ndak keluar keluar, ndak bergaul, sampai sampai kulupami namana teman temanku, namanaji cewek andalanku yang kuingat, sebut saja namanya Astuti. Tapi sepertinya harus ada sesuatu yang bisa sedikit jadi obat Kappu, akhirnya saya minta sama Mamak dibelikan Laptop, kalo ndak dibelikan tidak mauja pergi, dan biarma jadi gembel saja di Maros.
Akhirnya proposalku di setujui sama mamak, cihuuiiii saya dibelikan Laptop . hari itu hari sabtu jam sepuluh pagi saya masih tidur, tiba tiba ada telpon masuk, saya terbangun dengan pandangan yang masih kabur, kupandangi  layar Henponku dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkatsingkatnya, ternyata itu telpon dari mamak.
Mamak bilang “Nak, kau pergimi ambil Laptopmu disini, di MTC ( pusat penjualan barang elektronik di Makassar ) karena habis ini mamak mau pergi Massolo’ ( kondangan ) “
Tanpa mandi cuci muka dan gosok gigi, saya buru buru berangkat, saya pinjam motornya adek saya, karena motor saya tidak bisa interlokal, khusus wilayah Maros dan sekitarnaji. Tapi sebelum ke Makassar saya jadi paranoid, bahaya bawa barang barang begitu naik motor, rawan perampokan. Akhirnya saya ndak mau pergi sendiri, saya minta ditemani sama teman saya, saya sengaja pilih teman yang bodinya besar seperti petinju, supaya orang orang jahat harus berpikir 21 kali kalo mau jahat sama saya, maklum bodi saya kurus kering, muka juga ndak sangar sangar amatji, Cuma buat kasih takut takut tikusji.
Singkat cerita saya dan temanku tadi sebut saja namanya Sadham, sampai di tempat tujuan, tanpa basa basi kucari tempatnya mamak beli Laptop, akhirnya ketemu juga, tapi ternyata laptopnya belum bisa kubawa, harus tunggu selesai di Install dulu, jadi untuk mengisi waktu, kami jalan jalan dulu keluar cari angin sambil menikmati beberapa batang rokok. Kamipun jongkok di bawa jembatan penyebrangan dengan santai, kepalaku suka sakit kalau habis mengisap rokok pertamaku di hari itu, tiba tiba dating seorang satpam, dia menegur kami, katanya kami dilarang jongkok, mungkin dia curiga kalau kami berdua sedang mengintip celana dalam cewek cewek atau ibu ibu penumpang pete pete yang lewat. Ada ada saja kecurigaanmu pak, akhirnya kami pergi dan sadham berkata padaku.
“lebih enak mentong kalo di kampungta’ sendiri, biar jungkir jungkir ndak ada yang larang”
Setelah itu kamipun menjemput laptop itu dan bergegas pulang ke Maros dengan perasaan tidak sabar mau main game di laptop ini, karena memang tujuanku minta laptop untuk main gameji, hahaha.
Akhirnya sampai juga pada hari dimana saya harus pergi meninggalkan kota tempatku tumbuh besar, dengan semua yang berharga dihidupku, sedih, berat juga sebenarna, tapi maumi diapa ini demi masa depankuji bedeng, sebelum berangkat kusempatkanki dulu ketemu sama teman teman, salaman dan mengucapkan selamat tinggal cikak !
Ternyata mamak juga  ikut kesana, sekalian ketemu nenek dan bawa barang dagangan, mamakku memang hebat, dia bisniswati (pebisnis ) sekaligus pegawai negeri sipil. Kami diantar bapakku yang  waktu muda cakep sekali, sampai tua juga masih cakep, saya iri sebenarna. Kami diantar pake mobil dinas dari kantor pengadilan negeri, tempat dimana bapak  mengabdikan hidupnya, dan digaji oleh Negara.
Kamipun sampai di bandara, lalu bapak dan mamak melakukan registrasi, entah apa namana itu, boarding sama check in, itumi kapang. Dan sesuatu yang spesialpun terjadi disitu, saya ketemu dengan gadis impianku tadi, sebut saja namanya Astuti, kami memang sengaja janjian untuk ketemu sebelum saya berangkat, dan disana dia memberi sebuah kado, katanya kado ultahku, yg sudah lama lewat, tapi baru ada kesempatan kasihka, saya juga kasih dia boneka monyetku, Kliwon namana, saya berpesan supaya Kliwon dijaga dan dirawat, jangan lupa dikasih makan dan dikasih mandi. Setelah itu dia ketemu sama mamak sama bapak, senangku liatki, akrab sekali hhhmmm, dalam hatiku bilang “ mak lamrakan dia dulueee mak” hahaha.
Kamipun berpisah disitu , sedihna kurasa, harus berpisah jauh dan lama sama dia, ini kayak adegan filmna Ada apa dengan Cinta, waktu Rangga mau berangkat ke Amerika, baru disusul sama Cinta, hmmm mau kurasa cium keningnya tapi, banyak orang hahaha, lagian dia juga pacarna orang nda bolehka macam macam tawwa.
Setelah itu saya dan mamak berangkat juga ke Kendari, hmmm perasaanku dumba’ dumba’ tidak karuanmi, menyambut hal baru dalam hidupku.
Jam 4 sore kami sampai bandara Haluoleo Kendari, dan kami berangkat menuju rumahnya tanteku, adeknya mamak, sekalian ketemu adekku yang cewek, dia juga tinggal sama tanteku di kendari, pas tiba di rumahnya tante, kubongkar semua barangku, saya baru sadar ternyata kulupa bawa berkasku buat melamar CPNS, wadadah dumba’ dumba’ betulanma ini, mamak bisa marah marah setengah jiwa kalo begini, jauh jauh ke kendari, tapi berkas yang paling penting ndak kubawa, matemija kataku sambil menepuk jidat.
Keesokan harinya berkasku tiba, bapak dengan sigap mengirim berkasku lewat jasa pengiriman, masalah teratasi pemirsa, dan mamak ndak marah marah lagi sekarang. Kamipun melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan besoknya. Tiga jam diatas laut akhirnya kamipun sampai di kampung tempatku lahir,  ditambah setengah jam naik kendaraan umum dari pelabuhan kami sampai juga di rumah nenek.
Hari disana kulewati, dengan 70 persen kappu dan sisanya having fun, teman akrabku dua orangji, selain sepupu sepupuku disana, kalau lagi kappu sekalimi, saya pergi ke pantai bawa tenda lalu berkemah, atau pergi ke kebun panen jambu mente hasilnya buat beli rokok, utang rokok di warungnya tante sudah menumpuk, sementara kiriman tidak pasti kapan datangnya.
Akhirnya tiba hari yang ditunggu tunggu, hari dimana sepertika kurasa anak SMA lagi, bangun pagi pagi, mandi, lalu berangkat dengan modal Pensil, penghapus, dan mistar. Hari ujian kuhadapi dengan tenang, kujalani ujian dengan elegan, tanpa contekan juga tanpa kerjasama dengan peserta yang lain, kuandalkanji diriku sendiri, dan semua teratasi, kecuali sepuluh soal, tidak sempat kujawab karena waktu ndak memadai.
Dan akhirnya hari yang paling mendebarkanpun tiba, setelah ditunda hampir dua bulan akhirnya pengumuman keluar juga, dan hasilnya, Alhamdulillah, masih dikasihka kesempatan untuk berusaha lagi, dan hari itu juga disuruhka pulang, kebetulan bapak lagi ada di kendari, jadi sekalian pulang sama sama besoknya, senang sekali kurasa, lamama’ rindu sama Maros dan orang orang di dalamnya.
Siang itu juga kuberangkat dari pelabuhan Buton utara menuju pelabuhan Kendari, tiga jam lebih diatas kapal, paranoidka kurasa lama lama diatas laut, tapi akhirnya sampai juga. Nabilang bapak lewat telpon, naik taksimako saja karena ndak ada petepete lewat depan rumah. ( rumahna tante ). Keluar dari pelabuhan saya jalan kaki cari taksi, dengan tas carrier di punggung, dan daypack di dada, jalan sendiri sambil mengisap rokok, seperti kurasa film action di TV jalan sendiri, tapi kenapa orang orang yg lewat atau yg kulewati natatap semuaka, ada mungkin yang Aneh sama diriku, dan ternyata akhirnya kutauki kenapa, ternyata orang orang nakiraka bule backpacker yg lewat hahaha, dan besoknya saya sama berangkat dari Bandara Kendari menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, di Maros.  

Saya tiba dengan selamat sentosa dan akhirnya kembali seperti dulu lagi, pengangguran yang kerjanya bangun tidur tidur lagi.





REALITAS VS FTV


Beberapa tahun belakangan ini, tayangan TV banyak dihiasi dengan tayangan tayangan yang saya nilai benar benar seperti mimpi yang diangkat ke layar kaca. Yah apalagi kalau bukan FTV, kalian pasti sudah  bisa menebak  dari awal, karena judul postingan ini memang tentang itu.
 Saya memang merasa itu memang seperti mimpi, kita biasa melihat pemeran utama pria yang tadinya tidak kenal sama sekali dengan pemeran utama perempuannya, bertemu, di suatu tempat, bisa di stasiun kereta, bis, dalam taxi bahkan kadang juga ada yang ketemu di toilet atau kandang sapi. Dan keseringan awal mula mereka berkenalan dimulai dengan bertabrakan atau hal hal yang membuat mereka saling marah marah, atau bentak membentak, tapi anehnya mereka bukannya malah bermusuhan, justru malah makin dekat, dan tanpa ada hujan dan angin entah darimana datangnya itu cinta, merekapun jadian.
Bukankah itu seperti mimpi, kenapa begitu gampangya semua terjadi, saya rasa ada yang aneh, dan mungkin setiap hari judul dan pemerannya terganti, tapi proses mereka jadi dekat relatif sama, awalnya saya suka dan menikmati tayangan tersebut, saya suka senyum senyum sendiri kalau lagi nonton, sambil membayangkan kalau pemeran prianya itu saya dan pemeran perempuannya adalah gadis pujaan saya, tapi lama kelamaan, saya sadar kalau hidup tidak segampang itu ternyata.
Faktanya dalam kehidupan nyata, bahkan berbuat sesuatu yang berarti buat seorang gadis saja, seperti menempuh perjalanan jauh yang penuh tantangan hanya untuk lima detik bertatapan mata dengannya, membuatkan lagu romantis untuknya, atau setiap hari membuatkan puisi buat dia pun belum tentu kita akan jadian, apalagi kalau kita memulai dengan menabraknya , saya rasa bukannya jadian, malah kita jadi blacklist dalam hidupnya.
Saya punya seorang gadis pujaan sebenarnya, saya sudah lama suka dengan dia, tapi sepertinya waktu dan kesempatan tak pernah berpihak kepada saya, dan disaat saat tertentu saya berharap hidup ini adalah FTV, atau paling tidak semudah FTV, maka akan kutabrak gadis itu dengan segera, kalau perlu sekencang kencangnya biar lebih berkhasiat, tapi ini dunia nyata, tak bisa berharap hal hal yang demikian.
Sebagai hiburan FTV memang menghibur, tapi mungkin tidak untuk dijadikan Inspirasi ketika kamu PDKT dengan orang yang kamu sukai, karena kehidupan nyata tidak semudah FTV, dan sebenarnya tanpa kita sadari kehidupan nyata yang susah ditebak ini lebih indah dan lebih seru dari sebuah FTV.  


Saya Alam Anak Maros !!!

Rabu, 22 Januari 2014

Jangan Lihat Hasilnya, Lihat Persiapannya. Bag. I


Hari itu hari jumat ketika kami sekelas duduk santai bersama di depan kelas, sambil makan kwaci dan saling bercanda, hari itu tepat hari terakhir pelaksanaan Porseni di sekolah kami,  sepertinya kami memang tak akan juara pada porseni ini, tak ada emas yg kami dapatkan dari beberapa cabang yg dilombakan, hanya lomba melukis saja yg berhasil menyumbangkan satu satunya emas untuk kelas kami, yah adalah sandy, siswa laki laki yg seharusnya sangat tampan tapi dia memilih jalan lai untuk dirinya, dialah yg mewakili kelas kami dalam lomba lokis itu, dia memang seniman yg berbakat, dia pandai melukis, dan bakat yg lainnya adalah dia pandai mencukur, tak satu dua kali aku dicukurnya di lorong kelas kami, dan aku pernah janji kepadanya kalau nanti aku sudah jadi penyanyi rock terkenal maka dia akan jadi penata rambutku.
Saat itu kami flashback pada pertandingan pertandingan yg telah kami lalui, semuanya begitu kocak dan aneh, kami seperti hanya menghibur para penonton dengan gaya kocak nan kompak ala kelas kami. Dan ada beberapa hal yg berkesan pada event tahunan sekolah kami itu, Pada waktu pertandngan futsal, ini adalah favorit saya, kami melawan anak kelas satu, aku memang berharap kami akan melawan kelas itu karena aku sedang suka dengan salah satu gadis di kelas itu, dan menurutku ini waktu yg tepat buat show of di depannya, benar saja saat hari pengundian tiba, aku memang meminta pada teman temanku aku saja yg mencabut undiannya, dan tedeeeeng kami akan benar benar melawan kelas itu sungguh senangnya, sore harinya aku mengajak salah seorang teman kelasku Budiman untuk jogging ini untuk persiapan pertandingan futsal yg kuanggap sangat penting dalam hidupku.
Tiga puluh menit kemudian aku sudah mulai merasa lelah, aku memang baru kali ini jogging seperti ini lg, Budiman menatapku sambil tertawa, iapun berkata, “ serius sekali kau, kayak akan ikut piala dunua saja, latihan serius begini nanti ujung ujungnya kalah juga “ hahaha dan akupun menjawabnya dengan spontan,  “ Jangan liat hasilnya bro, lihat persiapannya “ dan kami berduapun serentak tertawa mendengar kalimat yg barusan kuucapkan.
Hari yg sangat kunanti nantipun tiba, akhirnya pagi ini kami akan bertanding melawan kelas satu itu, tepat sebelum kami bertanding Pratiwi membagikan baju kelas, yah baju kaos khusus punya kelas kami, kaosnya berwarna hitam dan ada tulisan nama kami masing masing di baju kami masing masing, jelas ini menambah kepercayaan diri kami, khususnya pada diriku. Akhirnya pertandinganpun akan dimulai, Sadli goalkeeper sekaligus ketua kelas kami mulai pemanasan, Budiman, Santoso, Erick dan Febri juga ikut pemanasan, aku hanya berdiri di pinggir lapangan menegadah keatas sambil mengangkat kedua telapak tangan dan berdoa, semoga diberi hasil yg Maximal dalam pertandingan ini.
     Pertandiganpun dimulai, wasit telah meniup peluitnya, aku sebenarnya tak berpengalaman soal bermain futsal ataupun bermain bola, tapi aku suka berain bola, dan ternyata bermain futsal sangat berbeda dengan bermain bola seperti biasanya, bermain futsal lebih menguras tenaga, lapangannya yg kecil membuat kita harus terus bergerak memblok pergerakan lawan, Hari ini aku semangat sekali, teman teman seangkatanku dari kelas lain antusias menonton pertandingan kami, terlebih lagi ketika aku mencetak satu gol  dengan sundulanku, sebenarnya itu hanya kebetulan saja tapi mereka merayakan gol itu, mereka merangsek masuk kedalam lapangan dan kemudian keluar lagi, tapi kegembiraan ternyata harus terhenti, pertandingan berakhir dengan skor 2 : 2 dan dilanjutkan dengan adu penalty dan kamipun kalah lewat drama adu penalty itu.  Sekali lagi aku katakan pada teman temanku, “Jangan Lihat Hasilnya, Lihat persiapannya”

Bersambung Bag. II

Selasa, 21 Januari 2014

Mengejar Cinta ( The beginning )


  
     Malam itu seperti biasa aku merasa sedikit bosan, dan aku merasa perlu sedikit ada suara perempuan yg menemani suasana malamku waktu itu. Tak mau berlama lama dengan kebosanan itu, kuraih telepon selulerku, lalu aku mengecek saldo pulsa yang tersisa, sepertinya masih bisa untuk sekedar mengobrol dengan seorang  perempuan di ujung telepon selulernya di sisi yg berbeda.
Akhirnya sedikit demi sedikit aku membuka kontak yg ada di selulerku, terlalu banyak nama perempuan disitu, akhirnya kupilih satu, Tri Astuti, seorang gadis manis yg pernah jadi kekasih yg sempurna buatku beberapa bulan lalu, tapi sepertinya malam itu nasib tidak mengizinkanku untuk berbincang dengannya, “nomor yg anda hubungi sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi” itu yg terdengar di speaker handphoneku. Akhirnya aku tertuju pada sebuah nama di kontakku, Cinta.....  nama yg tertulis di kontakku, tentu saja bukan nama yg sebenarnya, aku memberi nama itu karena aku memang lagi PDKT pada gadis itu dan aku sering memanggilnya dengan sebutan itu.

      Beberapa puluh menit mengobrol akhirnya obrolan kami cukupkan, hal yang menadi poin dalam obrolan kami adalah tentang dia akan pergi hiking atau camping di gunung, kebetulan gunung itu sudah biasa aku datangi, dia mengajakku untuk ikut, aku sangat ingin pergi dengannya tapi dia akan pergi dengannya teman temannya, aku bakal merasa jadi orang asing kalau ikut dengan mereka, tapi aku janji akan kesana tapi dengan teman temanku sendiri tentunya.

      Keesokkan harinya pukul 12 : 15 Handphoneku berdering, kuraih dan kubaca siapa gerangan penelpon siang itu, ternyata itu dari dia, katanya dia sudah ada di kota tempat aku tinggal, sementara menunggu temannya yg lain, ternyata teman temannya juga dari kota tempat aku  tinggal, aku datang ke tempatnya menunggu, hari itu dia manis sekali, aku paling suka matanya, tak tahu bagaimana menjelaskannya tapi yg kutahu matanya sangat indah, akupun bertemu dengan teman temannya, aku kenal salah satu dari mereka, dia juga kenal degan aku tentunya, dan temannya itu tersenyum aneh seolah curiga padaku melihat aku datang menemui gadis itu, dan akhirnya mereka harus berangkat juga, dan aku berjanji akan menyusulnya ke gunung itu, aku Janji, dan itu pasti.

     Aku menyaksikan mereka berangkat, setelah itu .... Saatnya mengumpulkan pasukan sahutku dalam hati. Akhirnya aku menghubungi  teman temnaku, aku memang sering ke gunung bersama mereka, aku mengirimkan pesan pada seorang temanku yg bernama Rahmat, dia memang sudah berkeluarga, tapi untuk hal seperti ini dia selalu punya waktu lebih, tentu saja isi smsku untuknya adalah ajakan untuk ke gunung itu, dan aku katakan bahwa aku akan menemui gadis pujaanku di sana, dan kalau memungkinkan akan kuajak dia pacaran disana. seperti yg diingnkan dia mengkonfirmasi ajakanku itu, setelah itu aku mengirim pesan lagi ke salah satu temanku yg lain kami biasa memanggilnya Ariel, yah itu memang terdengar seperti nama Vocalist Band terkenal di Indonesia, yg banyak di sukai oleh anak muda, aku tak menyukainya meskipun aku anak muda, kami memanggilnya Ariel karena memang dia sedikit mirip dengan Selebriti itu. Tapi katanya sore ini dia agak sibuk, tapi seandainya kami akan berangkat setelah senja dia memastikan akan ikut, kupikir tak ada masalah dengan berangkat setelah senja, karena akses menuju kaki gunung juga sudah bagus, kami memang berencana untuk memakai sepeda motor menuju kaki gunung, dan saya rasa berangkat setelah senja tak akan jadi masalah, bahkan saya pernah jalan kaki dari puncak gunung itu sampai ke jalan poros, kupikir aku sudah terbiasa dengan tantangan seperti ini.

        Tapi Sepertinya kami harus menambah satu personil lagi, tepatnya personil yg punya kendaraan yg bisa kami kendarai menuju lokasi, karena sampai sekarang kami hanya memiliki satu kendaraan, yaitu sepeda motor, sedangkan jumlah kami tiga orang. Akhirnya aku menuju ke SMA ku dulu, disana Adik adik pramuka sedang latihan, disana aku bertemu dengan salah satu Juniorku yg bernama Amul, dia orang terakhir yg akan masuk dalam pasukanku malam ini, tentu saja dia memenuhi syarat untuk masuk dalam squad kami, yah dia punya kendaraan yg bisa kami gunakan ke lokasi. Tiba tiba sore itu ada sebuah pesan yg masuk ke handphoneku, ternyata dari sang gadis tadi, dia memesan obat Ampisilin, salah satu temannya terkena tumpahan air radiator mobil yg mereka kendarai, dan akupun kambali berjanji untuk datang membawa pesanan sang gadis.  Akhirnya kamipun bersepakat untuk berangkat setelah senja dan akhirnya pulang ke rumah masing masing untuk mempersiapkan peralatan dan bekal kami nantinya.

Bersambung ke Part II 


Mengejar Cinta Part II ( selesai )


Sambungan dari cerita sebelumnya....

  Waktu sudah menunjukkan Pukul 21: 03 kami belum berangkat juga, ini sudah molor beberapa jam dari jadwal telah kami tentukan, kami kehilangan sedikit rasa disiplin disini, dan kami baru berkumpul 15 menit sebelum pukul 22 : 00 dan kami berangkat pada pukl 22 : 00 dengan peralatan seadanya, tak ada tenda, tak ada kompor, panci, hanya sebuah Sleeping bag atau kantung tidur saja, sedangkan kami berempat, belum lagi bekal yg kami bawa, hanya ada satu papan Ampisilin yg dipesan Gadis itu dan empat bungkus kopi instan, itupun kami bingung harus bagaimana membuatnya, sedangkan kami tahu kami tak membawa panci dan kompor, aku hanya bisa tertawa dalam hati, tapi aku menyukai hal semacam ini, inilah yg membuat perjalanan ini semakin seru.


Pukul 12 : 08 kami tiba  di kaki gunung, kami singgah beristirahat sejenak di rumah bapak kepala desa, sambil registrasi di pos penjaga, dan menitipkan sepeda motor yg kami bawa, tentu saja semuanya tak gratis, tapi ada satu hal yg mengelitik dalam hatiku, di daftar tarif parkir kendaraan juga ada harga parkir untuk Kuda, hahahahaha aku berfikir masih ada saja orang yg naik kuda dari kota menuju ke kaki gunung di desa ini ??? imajinasiku sempat melayang membayangkan seorang koboy dengan kudanya datang entah dia Bonanza, atau mungkin saja Zorro dan petugas pos menghampirinya dan meminta ongkos parkir padanya, sungguh hal yg aneh.



                                                                                                                           



Akhirnya aku tak sabar lagi ingin bertemu dengan gadis dengan mata yg sangat cantik itu, kami sudah cukup beristirahat, sudah cukup segar untuk mulai mendaki gunung tertingi ke- empat di Provinsi tempatku besar ini, banyak cerita cerita mistis yg pernah aku dengar tentang kampung ini, bahkan tidak sedikit tentang gunung ini, tapi bagiku itulah tantangan, hidup tak akan lebih seru jika tanpa tantangan. Kami berempat berangkat dengan sebuah doa sebuah Alfatihah, dan sebuah harapan semoga Tuhan selalu memberi keselamatan walaupun kutahu ini takkan mudah, mendaki pada jam segini dengan penerangan yg minim, hanya ada dua senter yang tersedia.



Titik paling menguras tenaga pada gunung ini adalah jalur menuju pos pertama dan pos kedua, jalannya sangat terjal, membuat otot paha seketika pegal pegal, apalagi kami jarang ada yg berolahraga, Benar saja sampainya di pos 2 Amul memuntahkan isi perutnya, saking lelahnya dia, kamipun serentak tertawa berempat memecahkan suasana. Tapi ada hal lain yg kami rasakan sebelum sampai di Pos tersebut, Rahmat adalah orang pertama yg sampai di Pos tersebut, sebelum aku sampai disana dia melihat  diriku melintas melewatinya di pos tersebut, padahal aku masih dibawah, belum sampai ke pos tersebut, aku terpisah jauh dari Ariel dan Amul di belakangku, dan cukup jauh dari Rahmat di depan, aku memang pernah bertemu dengan penghuni pos 9 gunung ini dalam mimpi, waktu aku camping disini beberapa tahun lalu, aku sempat berkenalan dengannya dalam mimpiku, dan dia mengatakan tak perlu aku khawatir ketika berada disini, tapi kali ini, ini hal yg berbeda, seperti kekuatan dari makhluk yg lain. Aku tinggal sejenak, memperbaiki perasaan, menenangkan fikiran tapi tetap dengan sedikit rasa khawatir, sepertinya ketiga temanku semakin menjauh saja, kuraih ponselku sepertinya aku harus menyetel surat surat alquran lewat ponselku, tapi tak lama kemudian akhirnya aku bisa menmukan jalan menuju Ariel dan Amul, aku memang sudah terlalu jauh dari mereka, dan akhirnya kami bertiga bersama sama manuju pos 2 dimana disana Rahmat sudah menunggu.



 Di pos itulah kami saling menceritakan keanehan yg kami alami dan rasakan, bulu kuduk serentak berdiri sampai amul memuntahkan cairan dan kamipun larut dalam tawa, dan keanehan keanehan tadipun terlupakan.

Pukul 2 : 00 kami tiba di pos 9 tempat orang orang nge-camp yah disinilah tempat paling ideal untuk memasang tenda karena daerahnya luas dan landai, serta tak jauh lagi dari puncak gunung ini. Kami tiba dengan peralatan dan bekal seadanya, saat tiba aku dan Rahmat langsung menuju mata air yg dekat dari pos 9 untuk kami minum nantinya, setelah mengambil air minum aku kembali ke lokasi camp, aku mencari cari dimana gadis itu memasang tenda, terlalu banyak tenda malam ini, dan sepertinya seisi gunung ini sudah terlelap, kecuali kami tentunya dan ada satu tenda lagi yg belum tidur, mereka sedang memasak air sepertinya ini waktu yg tepat untuk menumpang untuk masak air untuk membuat kopi.  


Pukul 04 : 15 aku baru bisa terlelap, sangat dingin dini hari ini, kami menggelar Sleeping Bag ini sebagai tikar, dan kami berempat tidur diatasnya tanpa tenda sama sekali, Rahmat adalah satu satunya yg kuanggap paling savety, dengan jaket tebal dan celana jeans panjang, sedangkan Ariel dengan celana panjang dan menggunakan jaket yg sebenarnya kubawa untuk kupakai, Amul dengan Sweater biru dan Memakai sarung, dan aku dengan celana Loreng pendek favoritku dan baju kaos hitam.



Pukul 06 : 34 aku terbangun karena cukup kedinginan untuk masih lelap, dan aku membangunkan teman temanku satu persatu, dengan sedikit nada bercanda aku menyuruh mereka mengambil air di mata air dan memasak mie Instan yg sebenarnya sama sekali tidak kami bawa, dan hal itu memecah tawa dari masing masing kami. Akhirnya aku melihat dimana sebenarnya gadis yg jadi alasanku datang kemari terlelapdalam tendanya, dan sepertinya dia masih lelap juga dalam mimpinya, semoga aku ada dalam mimpinya, mungkin aku alasan kenapa mimpinya adalah mimpi buruk, hahahaha.



Tiba salah satu teman sang gadis mendatangi tempat kami dan memberi keripik singkong, tentu saja kami terima terima dengan senang hati, sebenarnya bukan itu yg kami butuhkan, tapi apa mau dikata sekarang bukan waktunya untuk pilih pilih makanan. Kopi pun habis, tak ada apa apa lagi yg tersisa, aku menemukan buku kumpulan puisi dari tas Amul, aku sedikit merasa aneh, kenapa membawa buku kumpulan puisi ketempat seperti ini ? tanyaku dalam hati, tapi hidupku memang selalu dengan hal hal aneh, maka aku tuntaskan keanehan ini, kubuat semakin aneh, dan pagi ini aku akan membacakan  sebuah puisi buat seisi gunung ini, aku membuka bajuku, meresapi dingin pagi ini, aku naik ke sebuah batu besar  didekat tempat kami tidur, kubacakan sebuah puisi dengan suara lantang dan mimik yg meyakinkan, tentu saja meyakinkan, aku ini seorang aktor, meskipun hanya untuk panggung kecil saja, kulihat orang orang disekelilingku menatap heran, seakan berkata, “apa yg salah dengan orang ini” aku memaklumi raut wajahmu itu kawan, aku mengerti keheranan yg kau rasakan, kalian terlalu biasa biasa untuk mengerti hal semacam ini, mungkin kalian berfikir aku ini gila, hahaha yah aku memang gila.



     

06  : 43 Akhirnya kulihat gadis itu bangun dari peraduannya sungguh cantik wajahnya, bahkan ketika dia baru saja terbangun sekalipun, tapi sepertinya kita tak akan berjumpa lama , kami harus pulang segera, Rahmat harus segera pulang karena dia harus ada di kantornya pukul 10 : 00  akhirnya, kamipun bersiap siap untuk pulang, sebelum pulang aku menyempatkan diri untuk bertemu dengannya, akupun mendatangi tendanya, dia sedang di dapur, aku menghampirinya untuk memberikan obat yg telah ia pesan, sekalian untuk pamit pulang, tak ada kata yg terucap dari mulutnya, aku hanya bisa melihat tatapannya, sambil berjalan kami sempat bertatapan mata cukup lama, memang tak ada kata dari bibirnya, tapi tatapan itu, tatapan itu mengisyaratkan untuk tetap tinggal, tapi aku rasa tak mungkin untuk tetap tinggal, dan ketiga temanku bertanya “begitu saja ?” ya! Jawabku, “Kita jauh jauh kemari hanya untuk hal seperti ini ?” aku melihat kekecewaan di raut wajah mereka saat itu, mungkin mereka merasa apa yg telah kami lakukan adalah sia sia, dan aku menjelaskan bahwa tak ada yg sia sia sebenarnya, kami mungkin tidak bicara satu sama lain, tapi Nol koma sekian detik bertatapan dengannya, itu lebih dari bermakna daripada bicara berjam jam, kau harus cukup cerdas untuk bisa membaca isyarat dari  tatapan itu. Lagipula, alasan terbesarku datang ke gunung ini adalah karena aku telah berjanji, meskipun aku tak akan betemu dirinya di gunung ini, tapi janji tetaplah janji, kita ini laki laki, jadi tepatilah janji itu sebagai laki laki. Dan ini seperti misi kemanusiaan, kita membawa obat untuk orang yg membutuhkan di suatu tempat, kita datang dengan melewati banyak rintangan, dan akhirnya mission completed.


 Tapi pada akhirnya akupun gagal mengejar gadis itu, akhirnya dia pergi dengan laki laki lain yg dia suka, tapi tak ada satupun yg sia sia dalam cerita ini, Everything Has a price, gadis itu menemukan laki laki pujaannya, aku jadi laki laki yg menepati janji kali ini, dan ketiga temanku membuktikan bahwa mereka adalah teman teman yg bisa diandalkan.   



Saya Alam anak Maros.


                                                              SELESAI