Akhir akhir ini saya merasa mulai
ketergantungan sama yang namanya rokok, saking ketergantungannya sampai sampai,
hidup saya rasanya hampa kalau bangun tidur tidak ada rokok yang menemani
secangkir kopiku dipagi hari. Tapi harga rokok akhir akhir ini juga semakin
tinggi, seiring meningkatnya intensitas kerinduanku pada benda itu, apalagi
saya ini hanya seorang pengangguran, tak ada penghasilan, kehidupan semakin
berat saja, dan hidupku semakin hampa saja rasanya.
Tapi saya tak kehabisan akal,
saya punya cara tersendiri dalam menghadapi krisis ini, kalau rejeki lagi
seret, saya biasa mendaur ulang rokok yang saya hisap, tapi khusus rokok kretek
saja, karena hanya rokok kretek yang bisa didaur ulang. Biasanya kalau tengah
malam, rokok sudah habis, dana mines, dan hasrat untuk menikmati rokok mulai
meningkat dan mencapai klimaksnya, saya meraih puntung puntung rokok sisa hari
ini, dan kertas berlapis aluminium pada kemasan rokok mild, dengan terlebih dahulu
melepaskan aluminium dari kertas rokok itu, dan kutaburkan tembakau dari sisa
rokok hari ini, kemudian aku gulung, dan siap untuk kunikmati kembali.
Miris memang keadaan ini, tapi
aku suka, ini melatih kreatifitasku menghadapi krisis ekonomi pribadiku, melatih
kesabaran dan rasa Syukur. Nikmat sekali menikmati buah kerja keras sendiri,
karena untuk merangkainya kembali jadi sebatang rokok utuh dari sisa sisa puntung
adalah bukan perkara mudah. Jadi kalau kalian penasaran, silahkan coba dan
rasakan sendiri, but Caution, adegan ini di peragakan oleh profesional, don’t try this at home. hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar