Hari minggu kemarin seru sekali,
hari dimana saya betul betul sadar kalau ternyata kita hidup di tengah tengah
keindahan dunia, dan saya sadar betul akan kebesaran Allah SWT. Ceritanya
begini, Hari itu aku, oteng dan
sepupunya yang bernama Nisa janjian untuk hunting tempat pemotretan yang bagus,
sekalian jalan jalan mengisi hari minggu kami yang kosong. Malam minggunya kami
bertemu di café tempatku dan teman teman komunitas kamar sastra melaksanakan
event malam minggu puisi, aku sempat membacakan beberapa puisi, dua puisi
khairil anwar, dan dua puisi yang terpaksa kuciptakan sendiri, aku juga sempat
stand up comedy, karena sebelumnya aku janji untuk tampil stand up comedy,
kalau temanku Abo’ Muhammad naik duluan.
Kami bertemu di tempat itu dan
janjian untuk bertemu besoknya. Keesokan harinya aku bangun agak telat dari
waktu yang telah kami jadwalkan, aku chek telepon genggamku, ternyata oteng
belum menghubungiku, ternyata dia juga terlambat hahaha, tak lama kemudian
telepon genggamku bordering dan itu dari oteng, aku masih punya waktu untuk
mandi dan mempersiapkan perlengkapanku, hamper sejam setelahnya oteng dan Nisa datang ke rumahku dan kamipun
berangkat, tapi sebelumnya kami menuju pasar untuk membeli topi untuk dipakai
oteng dalam sesi pemotretan hari ini.
Destinasi pertama kami yaitu
lapangan golf Tonasa kabupaten pangkep, saat kami tiba cuaca cukup cerah, sinar
matahari cukup cerah dan menyengat, aku sudah terbiasa dengan hal itu, aku ini
anak Pramuka, sudah biasa berpanaspanasan, berkeringat dibawah terik matahari,
hhmm seksi sekali. Sesampainya disana kami meminta izin kepada penjaga untuk
bisa mengambil gambar di tempat itu,
tapi ternyata, tak semudah itu, kami harus melewati sedikit birokrasi
yang tidak rumit rumit amat, kami harus menyewa paling tidak sepaket stik golf
beserta bolanya untuk bebas berkeliaran di sekitar lapangan golf tersebut.
Setelah melewati sedikit tawar menawar,
urusan birokrasipun selesai kami bisa segera memulai pemotretan hari ini, tentu
saja bukan saya modelnya, saya tidak proporsional untuk jadi model, wajahku
tidak fotogenik sama sekali, kalau fotogenit iya.
Pemandangan di tepat itu indah
sekali, lapangan hijau yang luas, dengan pepohonan yang rindang, dan bentangan
karst yang megah, sungguh luar biasa indahnya dunia, indahnya Negara ini dan
saya fikir kita beruntung menjadi orang Indonesia, dengan alamnya yang begitu
indah.
Setelah selesai pemotrtan gambar
dan sedikit pengambilan video disana, kami berangkat ke kota pangkajene, di
rumah keluarga Oteng dan Nisa, untuk beristirahat dan makan siang, cuaca panas
juga sepertinya menyebabkan kami sedikit kelaparan. Disana kami dijamu dengan
ramah oleh tuan rumah, disana kami makan siang dan sedikit berbincang bincang,
ternyata salah satu sepupu Oteng yang tinggal di rumah itu juga adalah seorang
fotografer, dia kenal banyak talent di kotanya, maka Oteng meminta sepupunya
tersebut untuk memanggil para talent tersebut untuk ikut sesi pemotretan
selanjutnya yang akan kami lanjutkan di Rammang rammang di Maros, satu persatu talent
dia telepon, tapi epertinya banyak yang sibuk, akhirnya ada juga yang bersedia
untuk ikut dalam sesi pemotretan selanjutnya, dan satu orang fotografer lagi yang sepertinya sudah punya cukup banyak
pengalaman.
Kamipun siap menuju destinasi
selanjutnya, kami tiba di dusun Rammang rammang kira kira pukul 4.00, kami
mengendarai perahu dan menyusuri sungai yang ada disana, dan disinilah saya
melihat sebuah pemandangan yang
menakjubkan, saya sudah seringa ke tempat itu, tapi baru kali ini saya ke
tempat itu dengan perahu, biasanya saya hanya lewat darat saja, ternyata menuju
tempat itu dengan perahu jauh lebih menakjubkan, gugusan batuan karst menjulang
di bantaran sungai, dan pohon pohon yang entah apa namanya memagari pinggiran
sungai, saya merasa betul betul takjub, saya merasa seperti bukan berada di Indonesia, Bukan Maros, saya hampir tak percaya kalau saya sedang berada di suatu daerah di
kotaku sendiri. Dari atas perahu sesekali aku teriakkan kalimat “ Ini surga,
Ini Indonesia “ tak ada alasan untuk tidak bersyukur menjadi orang Indonesia,negeri ini seperti
surga, kita harus menjaganya.
Sesampainya di tempat tujuan, sesi
pemotretan keduapun dimulai, kali ini Oteng tidak sendiri, dia ditemani seorang
talent cantik, dan konsep pemotretan sore ini adalah couple, mereka berpose
dengan mesra, aku tahu kalau sebenarnya Oteng grogi harus berpose seperti itu
dengan seorang gadis, sepertinya dia canggung, mungkin kalau aku di posisinya
juga akan seperti itu, hahaha. Setelah beberapa
kali jepret, gadis itu pun mengganti dressnya, kali ini dengan dress
yang tanpa lengan, waduh ini bisa menggoda imanku kataku dalam hati, sesekali
mengangkat lengannya, wooww keteknya kelihatan, waduh aku hampir tergoda, ini
tidak boleh kubiarkan aku harus memalingkan pandangan, tapi aku juga bersyukur,
karena ternayata aku adalah laki laki normal.
Kulihat mereka berdua cukup serasi
di poto, yang satu mirip Afghan, yang satu mirip Maudy Ayunda, hahaha, kalau
gadisnya poto dengan saya, justru konsep couplenya ndak dapet, kesannya jadi
kayak poto rampok dengan korbannya lagi berpose, mukaku memang sedikit sangar,
hahaha.
Setelah senja tiba kamipun pulang,
dan hari itu aku merasa senang bertemu dengan orang orang hebat, dan hari itu
juga saya tahu kalau ternyata surga itu ada di sekitar kita, kita hanya harus menjaga dan
melestarikannya, jadi lakukan sesuatu untuk mencegah Global Warming, dan jangan buang sampah sembarangan !!!
Keteekkk oh keeeteeeeekkk... Mengalihkan duniakuuuu... *syalalalaladududududunanananana..* :-" :-" :-"
BalasHapushahahahahag.. :)) Nice post anyway ^_^ Tangkyuuuuuuu yaa dah bikin ngakak siang2 :D
Next trip ke Bulsar yuukkk.. Tp saya maunya bawa camera doang nah.. hahaha :p
- Nisa Makmur -
Hahaha, can't wait untill the next trip :D
BalasHapus