Kemarin adalah
hari bersejarah buat saya, ini betul betul
bersejarah, kemarin adalah hari pertama saya minta rokok sama bapak,
mungkin kedengarannya sepele, tapi buat saya ini hal yang bersejarah,
sebenarnya susah sekali buat mengaku sama bapak di rumah kalo saya itu
sebenarnya merokok, selama ini memang saya sudah lama merokok, tapi beberapa tahun ini saya merokoknya
backstreet, biarpun sudah beberapa kali kepergok merokok.
Kejadiannya kira kira jam setengah lima
sore, aku yang baru bangun tiba tiba teringat kalau ternyata aku ada pertemuan
dengan teman teman kamar sastra, tanpa basa basi dan tanpa sempat cuci muka
apalagi gosok gigi, aku langsung beranjak dari kasurku, tapi ada sebuah
kebiasaan yang ndak pernah hilang ketika baru bangun, aku selalu merindukan
yang namanya kopi, cemilan dan rokok, tapi sudah tak ada waktu untuk mencari
cemilan dan membuat secanteng kopi, rokokpun tidak ada walau sebatang, tak ada
yang bisa menolong sepertinya, adikku yang biasanya tempat nebeng rokok juga tidak
di rumah, padahal aku lagi butuh butuhnya sama rokok.
Di ruang
keluarga ada hal yang menarik perhatian pemirsa, ada kretek tergeletak tak
berdaya dan menunggu untuk diselamatkan dengan segera, tapi sayangnya di
samping kretek itu ada bapak yang lagi duduk santai menonton TV, ah… apa yang
harus kulakukan, hamper sepuluh menit aku mondar mandir, bolak balik dapur, hal
yang sudah jadi kebiasaanku kalau lagi mau minta atau bilang sesuatu sama bapak
atau mamak.
Gairah dan
nafsu untuk menghisap sebatang kretek itupun kian tak terbendung lagi, apalagi
itu salah satu merk rokok kesukaanku,
jantung berdetak kencang, seperti akan mengungkapkan perasaan pada gadis
pujaan, kukumpulkan nyaliku, dan sekali lagi masuk ke dapur, menenggak segelas
air putih, dan sedikit demi sedikit
kudekati bapak dan dengan terbata bata kubilang.
“pak minta
rokokta satu nah” sambil mengambil sebatang kretek punya bapak.
Setelah
mendapatkan apa yang kuinginkan, aku langsung keluar dengan wajah yang
sumringah, sore ini aku memang sangat menginginkan benda kecil ini, memang
kadang ada waktu waktu dimana rokok lebih kurindukan dibandingkan gadis pujaan
hati. Ada pepatah yang sudah lama kudengar “ sesedih sedihnya film India, Lebih
sedih lagi habis makan tidak merokok” itu yang teman temanku sering katakana,
hahaha.
Perasaanku sore
itu lega sekali, akhirnya aku bisa memenuhi gairah merokokku sore itu, dan
akhirnya mulai sore itu aku tidak perlu merokok backstreet lagi.
Terima kasih Pace !!!
Terima kasih Pace !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar