Saya tidak pernahji menyesal terlahir seperti ini, badan kurus,
tinggi badan standar orang asia, kulit sawo matang, tapi agak cerah ukuran seorang
cowok, tampang pas pasan, pernah ada cewek bilang skala satu sampai sepuluh,
tampangku Cuma dapat enam, tapi lumayanmi itu, daripada dapat merah, hidungkuji
saja yang banyak dapat pujian, nabilang orang mancung bedeng, tapi ndak
pernahja merasa begitu, semua patut disyukuri.
Tapi ada hal yang dari dulu
kuimpikan sekali, tapi sampai sekarang nda kesampeanpi, mau sekalika kurasa
punya rambut gonrong, paling tidak sekali seumur hidup, sebenarna tidak adaji
hal yang bisa bikinka iri sama cowok lain, kecuali sama cowok yang berhasil
merebut Tri Astuti dari pelukanku yang hangat dan berkualitas ini. Tapi bukan itu yang mau kuceritakan disini, nantipi itu. ada hal
lain lagi yang selama ini berhasil kasih irika sama cowok lain, itumi tadi, cowok yang punya rambut gonrong.
Menurutku rambut gonrong itu keren,
apalagi saya orangnya bisa dibilang dekat sekali dengan namanya seni, seniman
itu juga identik dengan rambut
gonrong, kak Wawan Mattaliu dulu waktu
masih Muda, pernah gonrong, sekarang juga sebenarnya masih mudaji tawwa, Om
Lory Hendradjaya juga pernahji lama jadi orang gonrong, kanda Galau juga pernah,
dan teman temanna yang lain juga begitu, keren semua waktu masih gonrong. Terlebih
lagi saya ini juga pengemar music metal, bisa dibilang saya ini anak metal,
kadang kalo nonton video band metal di Youtube, perasaan iri tidak bisami
kubendung, saking irinyami itu kurasa, sampai sampai mauka kurasa gigit
monitorku sambil menitikkan air mata.
Memang model rambutku juga
sebenarnya agak ikal, mendekati geriting malah, waktu SMA kelas tiga saya
dijuluki Griting Death, itu plesetan dari judul laguna Metallica yg judul aslinya
itu Creeping Death, saking kliatan gertingnya rambutku, tapi Mamat, Drummernya bandku
juga geriting, tapi sempat tonji tawwa gonrong, awalnya kuketawaiji model
rambutnya, tapi waktu demi waktu seprei membuktikan kalau akhirnya dia berhasil
bikinka jadi iri sama dia, belum lagi Charles, Lead Gitaris bandku berulang kali dia jadi orang
gonrong.
Pernah sekali kucoba realisasikan
mimpiku ini, kubiarkanmi rambutku yang berputar putar diatas kepalaku ini
memanjang, tapi pas pulang ke rumah, mamak bilang sama saya.
“cukur cukurmi itu rambutmu, kayak
mako kuliat gerombolan”
gerombolan itu maksudnya tentara
gerilyawan jaman pemberontakan DITII.
akhirnya karena yang bilang ini
mamak maka wajib dilaksanakan, mannamamo dengan berat hati, lagian siapa yang
berani melawan perintah mamak di rumah, selain dia salah satu tokoh dominan di
rumah, tuhan juga menitipkan surga buatku di telapak kakinya, saya anak metal yang merindukan surga soalnya.
Kulangkahkan kakiku, dan
mengarahkan sepeda motorku yang dititipkan bapak untuk kupakai sebaik baiknya
itu ke barber shop, bahasa gaulnya tukang cukur, lama mengantri akhirnya tibami
giliranku untuk dipermak, tapi ah setengah hatika kurasa cukur rambutku, jadi
cukurnya juga setengahmo, yang disamping dicukur gundul, sisakan yang tengah,
ala ala rambut Mohawk anak Punk, temanku bilang saya seperti kuda, saya Cuma ketawa
mendengar komennya temanku itu. Sampai di rumah mamak kaget melihat cukur
baruku, dan seraya berkata.
“Cukur apamako itu kamu Alam ? ”
Sayapun spontan menjawab, “yang disamping ini buat mamak, yang di tengah ini buat saya” sambil menunjuk rambut yang sengaja kubiarkan tidak tercukur di tengah.
Bertahun tahun mencoba tapi selalu gagal, akhirnya capekma juga mencoba, akhirnya kubiarkan rambut di kepalaku selalu tercukur, tapi tapi jauh di dalam hatiku saya ini gonrong. Jadi kalau ada temanku yang gonrong membanggakan kegonrongannya dihadapanku, aku bilang saja kalau saya ini juga sebenarnya gonrong, tapi saya ini gonrong dalam hatiji.
Sayapun spontan menjawab, “yang disamping ini buat mamak, yang di tengah ini buat saya” sambil menunjuk rambut yang sengaja kubiarkan tidak tercukur di tengah.
Bertahun tahun mencoba tapi selalu gagal, akhirnya capekma juga mencoba, akhirnya kubiarkan rambut di kepalaku selalu tercukur, tapi tapi jauh di dalam hatiku saya ini gonrong. Jadi kalau ada temanku yang gonrong membanggakan kegonrongannya dihadapanku, aku bilang saja kalau saya ini juga sebenarnya gonrong, tapi saya ini gonrong dalam hatiji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar